ECOWAS Ancam Kudeta Militer di Niger Segera Dihentikan, Negara Afrika Barat Siap lakukan Intervensi

ECOWAS Ancam Kudeta Militer di Niger Segera Dihentikan, Negara Afrika Barat Siap lakukan Intervensi

Negara-negara yang tergabung dalam kelompok Afrika Barat (ECOWAS) sedang bersiap untuk merespons kudeta militer di Niger melalui tindakan militer. --

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Negara-negara yang tergabung dalam kelompok Afrika Barat (ECOWAS) sedang bersiap untuk merespons kudeta militer di Niger melalui tindakan militer. 

 

Dalam pertemuan di Accra, Ghana, pimpinan militer ECOWAS membahas langkah ini setelah junta militer Niger menolak usaha mediasi mereka.

 

Beberapa negara anggota ECOWAS semakin mendesak agar presiden Niger yang digulingkan dan ditahan oleh junta, Mohamed Bazoum, dibebaskan. 

 

Pertemuan di Accra ini membahas persiapan militer yang lebih rinci dalam rangka ultimatum untuk membebaskan Bazoum dan mengembalikan demokrasi dalam waktu tertentu.

 

BACA JUGA:3 Anggota Kepolisian Republik Indonesia Terlibat Teroris, Ada Dugaan Kepemilikan Senjata DE

 

Meski upaya diplomasi tetap menjadi prioritas, ECOWAS tetap mempertimbangkan tindakan militer sebagai opsi jika usaha mediasi tidak berhasil.

 

Komisioner ECOWAS untuk urusan politik, perdamaian, dan keamanan, Abdel Fatau Musah, menyampaikan bahwa "kekuatan militer dan sipil di Afrika Barat siap menjalankan tugas ini" dalam pertemuan di Accra.

 

Dia juga menjelaskan bahwa pasukan ECOWAS yang ditempatkan di negara-negara seperti Gambia dan Liberia adalah persiapan untuk campur tangan militer di Niger jika diperlukan.

 

BACA JUGA:Viral di Media Sosial, Aksi Iseng Menteri PUPR Pak Basuki di Acara Kemerdekaan RI

 

Terkait rencana junta militer Niger untuk mengadili Bazoum atas tuduhan pengkhianatan, ECOWAS, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Uni Eropa mengekspresikan keprihatinan. ECOWAS bahkan menyatakan bahwa Bazoum tidak ditahan melainkan disandera oleh junta.

 

Musah menegaskan bahwa keputusan untuk melakukan campur tangan militer di Niger telah disepakati oleh semua anggota ECOWAS, kecuali negara-negara yang saat ini dipimpin oleh pemerintahan militer dan Cape Verde.

 

Jenderal Christopher Gwabin Musa, Kepala Staf Pertahanan Nigeria, menjelaskan bahwa tujuan pertemuan tersebut adalah untuk "mendorong demokrasi dan mencari arah yang membawa perdamaian dan stabilitas." 

 

Rincian lebih lanjut mengenai rencana pengiriman pasukan masih belum diungkapkan, meskipun negara-negara seperti Pantai Gading, Benin, dan Nigeria telah menyatakan niat untuk turut serta.

 

BACA JUGA:Terbongkar Biang Kerok dari Polusi Udara di DKI Jakarta, Ternyata...

 

Pertemuan ini juga membahas rencana teknis jika pasukan militer ECOWAS harus dikerahkan, termasuk oleh negara-negara yang tidak memiliki perbatasan langsung dengan Niger dalam kelompok ini. 

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: