Karyawan PT KAI yang Terlibat Teroris ISIS Ternyata Miliki Senjata Buatan PT Pindad

Karyawan PT KAI yang Terlibat Teroris ISIS Ternyata Miliki Senjata Buatan PT Pindad

Beberapa pucuk senjata dan munisi yang ditemukan Densus 88 Antiteror di kediaman DE, karyawan BUMN yang diduga terafiliasi dengan kelompok teroris ISIS.--Twitter/@islah_bahrawi

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - De Dananjaya Erbaning (DE), karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang diduga terlibat terorisme telah ditangkap Senin (14/8) kemarin.
 
Tim Densus 88 Antiteror Polri berhasil meringkusnya di kediamannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Kota Bekasi, Jawa Barat.
 
DE diduga terafiliasi dengan kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
 
Ia juga disebut aktif dalam propaganda jihad di media sosial.
 
Kabar penangkapannya sendiri menjadi kejutan bagi Menteri BUMN, Erick Thohir.
 
 
Ketika ditangkap di rumahnya, polisi menemukan beberapa pucuk senjata api dan amunisi serta bendera ISIS di teras rumahnya.
 
Selain menyimpan sejumlah pistol, DE juga menyimpan beberapa jenis senjata laras panjang seperti AK bahkan senapan buatan PT Pindad, yakni SS-1.
 
DE sendiri kabarnya adalah karyawan baru PT KAI.
 
"(DE) bekerja di PT KAI," ujar Ichwanul Muslimin, ketua RT setempat, Senin (14/8) kemarin.
 
Ia sendiri telah tinggal di tempat tersebut selama enam bulan.
 
 
"Baru sekitar enam bulan," ungkap Ichwanul.
 
DE disebut telah menjadi simpatisan ISIS sejak tahun 2011, ketika usianya baru 16 tahun.
 
Sejak saat itu, dia aktif menebar propaganda jihad di media sosial.
 
DE bahkan terlibat dalam penggalangan dana teroris melalui grup media sosial Telegram.
 
Manajemen KAI sendiri menyatakan, jika terbukti terlibat dalam gerakan tersebut, DE akan ditindak tegas.
 
 
"KAI akan menindak tegas," kata Sekretaris Perusahaan PT KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, Senin (14/8) kemarin.
 
Pihaknya mengaku siap bekerja sama dengan pihak berwenang.
 
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang," kata dia melanjutkan.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: