Tingkatkan Kualitas Udara di Jabodetabek, Jokowi Dorong Kantor Laksanakan WFH dan Penerapan Batas Emisi

Tingkatkan Kualitas Udara di Jabodetabek, Jokowi Dorong Kantor Laksanakan WFH dan Penerapan Batas Emisi

Jokowi ungkap upaya untuk mengurangi polusi udara-@jokowi-Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Belakangan ini, sosial media tengah dihebohkan soal polusi udara di wilayah DKI Jakarta yang memiliki tingkat polusi udara paling buruk.

Bahkan, Ibukota negara Indonesia itu dinobatkan sebagai salah satu kota yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia berdasarkan data IQAir.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun memberi arahan kepada jajaran Menteri dan Kepala Daerah saat memimpin rapat terbatas terkait kualitas udara di Jabodetabek memburuk pada Senin, 14 Agustus 2023.

BACA JUGA:Gus Miftah Harap Publik Berhenti Kaitkan Happy Asmara dengan Denny Caknan: 'Stop Saja Lah!'

Jokowi mengatakan bahwa Pemerintah harus mendorong kantor untuk melaksanakan hybrid working.

"Jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working. Work from office, work from home (WFH)," ungkap Jokowi di Istana Merdeka Senin, 14 Agustus 2023.

"Mungkin saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 7-5 2-5 atau angka yang lain," lanjut Jokowi.

Dalam rapat terkait peningkatan kualitas udara di wilayah Jabodetabek, Jokowi meminta agar masalah ini menjadi perhatian yang serius karena kondisi polusi di Jakarta sudah memasuki katagori tidak sehat.

"Tanggal 12 Agustus 2023 yang kemaren kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," ujar Jokowi.

BACA JUGA:Gerindra Bantah Prabowo Tidur Saat Rapat Bersama Jokowi

Menurut Jokowi, aktifitas industri yang menggunakan tenaga batu bara juga menjadi salah satu penyumbang terbesar terjadinya kualitas udara yang buruk.

"Dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," katanya.

Jokowi pun meminta agar dilakukan intervensi untuk meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek dengan melakukan penerapan batas emisi dan memperbanyak ruang terbuka hijau.

"Dalam jangka pendek secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik. Kemudian menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi, khususnya di Jabodetabek. Kemudian memperbanyak ruang terbuka hijau dan tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran," pungkasnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: