Bawa Pulang Kepala Dianggap Simbol "Kejantanan", Kenali Suku Iban yang Miliki Tradisi Penggal Kepala di Kalimantan!
Suku Iban, salah satu suku kuno di Kalimantan yang dikenal dengan tradisi pemenggalan kepala musuh.-Kompas.com/Yohanes Kurnia Irawan-
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sejumlah suku pedalaman di Kalimantan dikenal dengan tradisi penggal kepala yang menakutkan bagi penjajah masa lalu.
Salah satu suku yang terkenal dengan praktik tersebut adalah Suku Iban, juga dikenal sebagai Dayak Laut pada masa penjajahan Belanda.
Menurut berbagai sumber, pemenggalan kepala dilakukan oleh suku-suku tersebut sebagai bentuk pertahanan dan perluasan wilayah hidup mereka.
Membawa pulang kepala musuh dianggap sebagai simbol kejantanan para pejuang pria.
Lebih dari itu, kepala musuh yang dipenggal juga memiliki makna penting dalam upacara pernikahan.
Suku Iban meyakini bahwa memotong kepala musuh dapat memberikan kekuatan ekstra kepada pemiliknya.
Bukti keganasan mereka masih terlihat hingga saat ini. Beberapa pria Iban tua masih memiliki bekas goresan di punggung tangan mereka, menunjukkan bahwa mereka pernah membunuh dan memotong kepala seseorang.
Saat ini, jika seseorang mengunjungi wilayah Kalimantan, mereka masih dapat menemui tengkorak kepala yang digantung di atap rumah-rumah panjang.
Beberapa masyarakat setempat bahkan merawat tengkorak yang dibawa oleh leluhur mereka saat berperang.
Pada awal abad ke-19, praktik pemenggalan kepala dilarang oleh Sir James Brooke dari Inggris, yang menghambat tradisi tersebut. Namun, tradisi kuno ini bangkit kembali selama pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II.
Suku Dayak Iban adalah salah satu dari berbagai sub-suku Dayak yang tinggal di Pulau Kalimantan. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok berdasarkan suku di wilayah yang mereka kuasai.
Suku Dayak Iban terutama ditemui di Kalimantan Barat, seperti Kabupaten Kapuas Hulu dan Sintang. Namun, ada juga orang Iban yang tinggal di wilayah Sarawak, Malaysia, karena kedua tempat tersebut berdekatan.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: