Inilah Ciri-Ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah
Jemaah haji Indonesia saat di bandara.--Kemenag
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Haji merupakan salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu melakukannya.
Haji yang diterima atau mabrur merupakan haji yang dilaksanakan dengan tulus ikhlas, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, dan mendapatkan ridha dari Allah SWT.
berikut adalah ciri-ciri haji mabrur berdasarkan penjelasan hadis dan ayat-ayat Al-Quran.
Ikhlas dan Niat yang Murni
Salah satu ciri utama haji mabrur adalah niat yang murni dan ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Hal ini sejalan dengan hadis dari Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa "Amal perbuatan itu hanya bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya" (HR. Bukhari dan Muslim). Seorang haji yang mabrur melakukan ibadah haji dengan tujuan yang tulus, yaitu semata-mata untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT dan memperoleh ampunan-Nya.
Menjaga dan Memelihara Adab dan Etika
Haji mabrur juga ditandai oleh pengamalan adab dan etika yang tinggi selama melaksanakan ibadah haji. Rasulullah SAW bersabda, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga" (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga adab dan etika yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti menjaga ucapan, sikap, serta menghindari perbuatan-perbuatan yang melanggar tuntunan agama.
Beramal Saleh
Haji mabrur juga mengharuskan pelaksanaannya disertai dengan amal shalih. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah" (Al-Baqarah: 196). Amal saleh dapat meliputi berbagai bentuk ibadah, seperti memberikan sedekah kepada fakir miskin, membantu sesama jamaah haji yang membutuhkan, serta menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang selama melaksanakan haji.
Menjaga Kesucian Hati dan Perilaku
Seorang haji yang mabrur juga diharapkan menjaga kesucian hati dan perilaku yang baik selama melaksanakan ibadah haji. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melakukan haji tanpa melakukan perbuatan keji dan tanpa melakukan kesalahan, maka dia akan kembali pulang bersih dari dosa-dosa seperti pada saat dia dilahirkan oleh ibunya" (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini menegaskan pentingnya menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan mengendalikan emosi serta perilaku selama berada di tanah suci.
Menghindari Permusuhan dan Perdebatan
Selama melaksanakan ibadah haji, seorang Muslim yang mabrur juga diwajibkan untuk menghindari permusuhan dan perdebatan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Dan berlakulah dengan baik terhadap sesama manusia. Janganlah engkau berbuat kerusakan di bumi setelah diperbaiki-Nya" (Al-A'raf: 56). Oleh karena itu, seorang haji yang mabrur harus mampu menjaga hubungan yang baik dengan jamaah haji lainnya dan menghindari konflik serta perselisihan yang tidak bermanfaat.
Kesimpulan
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: