Ngeri! Lulusan Ponpes Al Zaytun Ngaku Sempat Akui Panji Gumilang Nabi Baru: 'Ajaran Sesat Dia Telah Mengubah Rukun Islam'
Ken Setiawan.-Foto: Disway-
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ken Setiawan yang merupakan seorang mantan pengurus Pondok Pesantren Al Zaytun mengungkapkan bahwa semua penghuni ponpes tersebut meyakini bahwa Panji Gumilang adalah seorang nabi yang baru muncul.
Keyakinan ini muncul setelah Panji Gumilang mengubah beberapa prinsip dalam agama Islam.
Panji mengganti cara pelaksanaan shalat dengan menggabungkan jemaah pria dan wanita dalam satu barisan yang sama. Dia bahkan mengubah pelafalan kalimat syahadat.
"Ajaran sesatnya dia telah mengubah rukun Islam. Syahadat-nya bukan tiada Tuhan selain Allah, tapi tiada negara kecuali negara Islam. Barang siapa bernegara selain negara Islam, maka dia kafir," ungkap Ken dalam sebuah wawancara, dikutip Sabtu, 24 Juni 2023.
BACA JUGA:Sering Diabaikan! 5 Perilaku Ini Bikin Kamu Jauh dari Kesuksesan
"Dan wa asyhaduanna muhammadar rasulullah, dan siapa saja yang menyampaikan risalah agama, karena rasul berasal dari kata risalah, layak disebut sebagai seorang nabi. Jadi dulu kami meyakini Panji Gumilang nabi baru setelah Nabi Muhammad," lanjutnya.
Lulusan Ponpes Al Zaytun yang juga pendiri NII Crisis Center ini kemudian membeberkan bagaimana Ponpes Al Zaytun dibentuk menjadi sebuah negara bikinan Panji Gumilang.
Dia menyatakan, tujuan utama Panji adalah mendirikan sebuah negara baru di Indonesia.
Untuk menyembunyikan niat itu, Panji pun mendirikan Pondok Pesantren Al Zaytun untuk mengumpulkan ribuan santri. Mereka nantinya akan menjadi warga negara yang dibentuk oleh Panji Gumilang.
BACA JUGA:Biar Tak Mubazir! Catat 5 Ide Menu Olahan Daging Kurban yang Simpel, Enak, dan Tahan Lama
"Di sana itu ada dua struktur. Pertama, strukturt teritorial itu yang berbentuk negara, walaupun negara bayangan. Jadi (ada) RT, RW, lurah, camat, gubernur sampai presiden NII. Presiden NII sama dengan pimpinan Al Zaytun, yaitu Panji Gumilang," bebernya.
"Ada (struktur) fungsional, yang dia jadikan kedok untuk menipu masyarakat Indonesia. Dan perlu diketahui, di Al Zaytun itu, 80 persen santri yang orang tuanya anggota NII. 20 persen korban NII, jadi ketika ditanya masalah NII dia enggak tahu. Tapi suatu saat biasanya setelah lulus akan didekati dan direkrut (jadi anggota NII)," tandas dia.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: