Tentaranya Banyak yang Keok, Rusia Diolok-Olok Ukraina
Sabtu 03-06-2023,18:00 WIB
Sumber: Istimewa--
JAKARRA, POSTINGNEWS.ID - Ukraina mengolok-olok Kremlin setelah lebih dari 16 ribu
tentara Rusia tercatat ingin menyerah dalam perang di
Ukraina.
Sejumlah besar
tentara Rusia, termasuk ribuan
tentara Moskow, telah mendaftar melalui proyek
hotline "I Want to Live" yang dijalankan oleh pejabat
Ukraina.
Jumlah serdadu
Rusia yang mendaftar ke layanan itu meningkat sebesar 10 persen antara Maret dan April.
Kementerian Pertahanan
Ukraina kemudian menggunakan proyek penyerahan ini sebagai ejekan terhadap Kremlin dalam sebuah
tweet.
"Semakin dekat serangan balasan, semakin panas musim menyerah," kata kementerian tersebut.
"Jangan menunggu (situasi) memanas! Kondisi yang paling menguntungkan adalah sekarang," lanjut akun Kementerian Pertahanan
Ukraina, Sabtu (6/5).
Pihak
Ukraina telah lama berbicara tentang rencana serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki
Rusia di
Ukraina bagian selatan dan timur, meskipun pertempuran di wilayah Bakhmut telah mengalami kebuntuan selama berbulan-bulan.
Pertempuran yang brutal di
Ukraina timur mengakibatkan kerugian besar bagi kedua belah pihak.
Namun, pejabat Barat memperkirakan bahwa
Rusia telah menderita lebih banyak korban daripada
Ukraina, dengan lebih dari 100 ribu
tentara Rusia yang terluka atau tewas sejak Desember, 20 ribu di antaranya dilaporkan tewas.
Sebuah survei di antara tawanan perang
Rusia yang ditahan oleh
Ukraina menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen
tentara Rusia terlibat dalam perang di
Ukraina dengan motivasi untuk meningkatkan mata pencaharian mereka, bukan karena cinta pada tanah air, propaganda, atau dukungan pada Presiden Putin.
Sejumlah tahanan
Rusia juga mengungkapkan bahwa harapan mereka tidak terpenuhi setelah bergabung dengan Angkatan Bersenjata
Rusia.
Meskipun
Rusia mengalami kerugian besar, Presiden Putin telah berjanji untuk menghindari pemaksaan mobilisasi kedua setelah respons negatif yang diterima pada gelombang pertama bulan September lalu.
Meski demikian,
Rusia tetap melakukan kampanye rekrutmen dan merepresi warga yang menolak dinas militer.
Video kampanye perekrutan dari militer
Rusia telah beredar di media sosial, berisikan janji-janji untuk menjadi "pria sejati" dengan berperang di
Ukraina.
Namun, iklan tersebut juga diejek oleh pengguna internet yang menyoroti tingkat kematian yang tinggi di antara
tentara Rusia yang sudah berperang.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: