Pantas Mahfud MD Diserang Sana-sini, Ada Jejak Parpol di Balik Kasus Transaksi Janggal Rp349 T

Pantas Mahfud MD Diserang Sana-sini, Ada Jejak Parpol di Balik Kasus Transaksi Janggal Rp349 T

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung, menyoroti banyaknya pihak yang menyerang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam upaya membongkar kasus transaksi janggal Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Rocky mengaku tak kaget dengan berbagai serangan dan perlawanan dari sejumlah anggota di Komisi III DPR RI. Sebab, menurutnya, ada jejak partai politik di balik kasus transaksi gelap bernilai jumbo tersebut.

“Jadi yang kita duga bahwa di dalam soal uang yang beredar 349 triliunan itu, pasti ada jejak partai politik,” kata Rocky melalui channel YouTube milikny, dikutip Rabu, 29 Maret 2023.

BACA JUGA:Polemik Penolakan Timnas Israel U-20, Mahfud MD: 'Indonesia Tak Akan Berdiplomasi dengan Israel'

Seperti diketahui, beberapa politisi yang tampak vokal menggaungkan perlawanan terhadap pengungkapan kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu adalah Arteria Dahlan dari PDIP, serta Benny K Harman dan Arsul Sani dari PPP.

Rocky juga mengaku heran dengan reaksi berlebihan yang diperlihatkan oleh para Anggota Komisi III terhadap upaya Mahfud MD mengungkap kasus tersebut. Ia menilai, mereka seharusnya tidak menunjukkan sikap demikian.

Alih-alih menentang, menurut Rocky, mereka yang notabene adalah wakil rakyat justru harus membantu membongkar habis-habisan skandal transaksi jumbo itu.

“Karena yang bereaksi partai-partai politik. Ngapain partai-partai politik bereaksi terhadap yang sebetulnya ya soal biasa,” ujarnya.

BACA JUGA:Tersinggung Dicap Tukang Stempel, Benny K Terima Tantangan Mahfud MD: 'Siap Adu Logika!'

Sebelumnya, transaksi janggal ini sempat mendapat sangkalan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Namun, pernyataan Mahfud MD kemudian didukung oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang memang sudah mendeteksi kejanggalan tersebut sejak beberapa tahun terakhir belakangan.

Akan tetapi, lanjut Rocky, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana justru dilanda kebingungan kendati telah mendukung Mahfud MD menyuarakan keadilan. Pasalnya, ia diduga mendapat tekanan dan ancaman dari partai politik.

 “Jadi sekali lagi ini Pak Ivan ini yang Kepala PPATK terjebak juga dia di situ. Dia mau pro keadilan atau proses hukum atau dia takut karena diancam oleh partai-partai politik,” pungkas Rocky.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: