Belasan Turis di Bali Layangkan Petisi untuk Protes Suara Ayam Berkokok
foto: ilustrasi--
POSTINGNEWS.ID - Sejumlah wisatawan asing membuat petisi yang berisi protes suara kokokan ayam yang berada di dekat tempat penginapan mereka.
Belasan turis komplain suara ayam berkokok setiap hari yang terdengar ke tempat menginapnya di homestay Anumaya Bay View, Jimbaran dengan mengirimkan petisi ke Kantor Camat Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
I Kadek Agus Alit Juwita, Kepala Seksi Satuan Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Kuta Selatan menjelaskan awal mula petisi itu dilayangkan karena seorang bule Rusia yang keberatan ayam berkokok di tempat dia menginap, di homestay Anumaya dan kokok ayam itu dinilai berisik pada Kamis (2/3) lalu.
BACA JUGA:Waw! Taiwan Akan Beri 5.000 Dollar Taiwan ke Turis yang Akan Berkunjung
Dirinya mengatakan bahwa dengan adanya keluhan atas suara kokok ayam itu disampaikan oleh salah satu perwakilan bule Rusia yang datang ke Kantor Camat Kuta Selatan, bersama salah satu warga lokal yang merupakan orang kepercayaan di Homestay Anumaya.
"Iya benar, yang komplain kebanyakan bule Rusia. Komplain suara kokok ayam karena bunyi setiap hari pagi dan malam. Kalau dibilang petisi tidak tahu itu petisi apa tidak, yang jelas surat ditandatangani dan dibelakangnya isi tulisan," ujar Alit Juwita.
Lebih lanjut, surat atau petisi berisi komplain suara ayam itu sudah ditandatangani belasan bule yang tinggal di homestay tersebut dan diberikan kepada Camat Kita Selatan.
"Dia ke kantor Camat Kuta Selatan. Ada sekitar belasan yang tanda tangan bule semua. Yang jelas menurut (perwakilan bule itu) semuanya yang tanda tangan itu komplain, " ujarnya.
BACA JUGA:Turis Asing Gelisah Gegara KUHP Baru, Menkumham Minta Tak Usah Khawatir: Itu Adalah Delik Aduan
Pada Selasa (7/3) Alit menyebutkan pihaknya akan melakukan mediasi mendatang agar diselesaikan secara kekeluargaan antara para penghuni homestay tersebut dengan tetangga di depan homestay yang memiliki ayam.
Sementara itu, komplain yang diajukan hanya dilakukan oleh para tamu asing sedangkan pemilik homestay itu sendiri tidak komplain sama sekali. Hal itu lantaran orang yang pertama tinggal disana adalah sang pemilik ayam bukan pemilik homestay tersebut.
"Kami coba melakukan mediasi antara si pemilik ayam dengan pemilik homestay itu agar tersampaikan dengan bule-bule yang tinggal di sana. Yang dulu punya rumah disana si pemilik ayam," kata Alit Juwita.
"Rencananya Selasa kita mediasi. Itu kan tetanggaan karena bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kalau nanti (mediasi) jalannya buntu iya harus homestay yang membuat peredam suara di sana. Itu tamu-tamunya yang komplain," ujarnya.
BACA JUGA:Nekat Buang Air Kecil di Gunung Bromo, Turis Asal Jerman Minta Maaf
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-