Warga Desa Betung Ngamuk, Bakal Bunuh Gajah usai Dianggap Tak Juga Mendapat Respons BKSDA

Warga Desa Betung Ngamuk, Bakal Bunuh Gajah usai Dianggap Tak Juga Mendapat Respons BKSDA

Kades Betung dan warga kecam akan bunuh gajah jika tak ditangani Tim BKSDA-Screenshot -Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Gajah merupakan mamalia darat terbesar yang ada di dunia. Sayangnya, dewasa ini populasi Gajah semakin menurun tiap tahunnya. Padahal, Gajah merupakan mamalia yang cerdas dan cinta damai.

Perlu kita ketahui, populasi gajah Sumatera (elephas maximus sumatrensis) yang tinggal di dataran rendah, terutama di lokasi yang berdekatan dengan sungai, semakin sedikit. 

Di Sumatera, Gajah dipanggil 'Datuk Gedang'. Disebut 'Datuk' karena menurut penuturan sesepuh terdahulu, gajah adalah jenis binatang yang mempunyai adat mirip dengan manusia.

BACA JUGA:Menegangkan! Digiring Masuk Hutan, Eh 18 Ekor Gajah Balik Menggiring Petugas

Gajah tidak akan menggangu, jika tidak mengusik. Gajah juga sudah lebih dahulu menjadi penguasa lahan yang saat ini sedang 'mereka' perjuangkan. 

Karena hal inilah para orang tua zaman dulu memanggil gajah dengan sebutan 'Datuk'. Hingga panggilan tersebut, turun temurun sampai sekarang ini.

Konflik gajah dengan manusia tak pernah abis-abisnya. Pasalnya, beberapa bulan terakhir ini gajah liar menghantui petani sawit di kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Kenapa tidak, hewan berbobot besar tersebut sering meresahkan masyarakat dengan cara merusak tanaman sawit petani.

BACA JUGA:Gajah Sumatera Ditemukan Tak Bernyata di Aliran Sungai Aceh Timur

Tentunya, hal itu sangat dikeluhkan masyarakat salah satunya Abdul Gafur salah seorang petani yang menjadi korban sawitnya di rusak gerombolan gajah liar.

"Kalau kita bunuh kita akan dipenjara, kalau dibiarkan kita yang mati karena sawit habis dimakan oleh gajah ini," ungkap Abdul Gafur Kabupaten Petalangan, Minggu 5 Februari 2023.

Persoalan ini juga mendapat tanggapan dari kepala desa Betung kecamatan Pangkalan Kuras dirinya mengaku sudah beberapa kali memberitahukan persoalan tersebut ke BKSDA namun tidak mendapatkan respon.

"Kami selaku pemerintah desa Betung sudah sering meminta tim untuk turun baik BKSDA, TNTN mau pun pihak terkait tapi sampai saat ini tak ada respon," keluh Darman kepala desa Betung.

BACA JUGA:Prabowo Subianto Pakai Masker Mirip 'Belalai Gajah' Netizen Penasaran, Ternyata Fungsinya Begini Gaes!

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: