Sampah Menggunung Sampai Berbelatung, Tangsel Darurat Bau? Wali Kota Akhirnya Buka Suara

“Kalau pagi tuh belatung tuh ke bawah tuh. Iya sampai ke bawah-bawah,” kata Wawan.

Pemandangan ini jelas bukan hal sepele. Selain merusak estetika kota, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, terutama di kawasan pasar yang menjadi pusat aktivitas ekonomi warga.

BACA JUGA:Sampah MBG Melimpah, Bos Danantara Siapkan Pabrik Listrik dari Sisa Nasi

Pemkot: Fokus Titik Krusial Dulu

Menanggapi keluhan tersebut, Diskominfo Tangsel menyatakan bahwa pengangkutan sampah saat ini memang difokuskan pada titik-titik krusial. Tujuannya agar roda aktivitas warga tetap berjalan meski kondisi belum sepenuhnya pulih.

Pemerintah kota mengklaim terus melakukan evaluasi dan menyesuaikan ritme pengangkutan agar penumpukan sampah tidak kembali terjadi. Meski begitu, warga berharap solusi jangka pendek ini tidak hanya sekadar “memadamkan api” di lokasi yang viral saja.

BACA JUGA:Jakarta Ditetapkan Darurat Sampah, Pemerintah Siapkan Solusi Energi Terbarukan

Janji Benahi Sistem Sampah

Pemkot Tangsel berjanji akan memperbaiki sistem pengelolaan sampah ke depan. Mulai dari pola pengangkutan, manajemen TPS, hingga koordinasi antarinstansi disebut akan dievaluasi agar kasus serupa tidak terulang.

Bagi warga, janji ini tentu bukan yang pertama. Namun dengan sorotan publik yang semakin besar, harapannya perbaikan benar-benar dilakukan secara konkret, bukan sekadar wacana.

Persoalan sampah ini menjadi pengingat bahwa kota modern bukan hanya soal gedung tinggi dan jalan lebar, tapi juga soal pengelolaan limbah yang konsisten dan serius. Jika tidak, tumpukan sampah bisa berubah jadi bom waktu—baik bagi kenyamanan maupun kesehatan warga Tangsel.