LAMPUNG, POSTINGNEWS.ID - Hari kelima penggiringan 18 ekor gajah dengan habitat asli Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNNBS).
Petugas gabungan dari Balai Besar TNBBS, Bidang Wilayah II Liwa, Resort Suoh, Anggota DPRD Sugeng Hari Kinaryo Adi, bersama Polri dan TNI serta Satgas Penanggulangan Gajah Suoh dan BNS masih kesulitan, dan masih kerap kucing-kucingan dengan satwa berbadan tambun tersebut.
Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki mendampingi Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa Amri mengatakan, dalam lima hari penggiringan kawanan gajah masih enggan menjauh, meski sempat digiring cukup jauh namun pada sore hari kawanan gajah kembali lagi ke lokasi awal yakni di sekitar kawah nirwana.
"Ya, untuk penggiringan sudah lima hari, tetapi kawanan gajah tersebut masih belum mau menjauh, bahkan kemarin justru kami yang digiring oleh kawanan gajah tersebut, sehingga terpaksa kami mundur," ungkap Sulki, Kamis 15 September 2022.
BACA JUGA:Yuk Datang! 4 Kedai Kopi Kekinian di Jakarta Ini Sangat Rekomendasi Untuk Anda Yang Mau Nongkrong
Lebih lanjut, kawanan satwa berbelalai tersebut berada di sekitar perbatasan antara wilayah Pekon Sukamarga dengan Pekon Gunung Ratu. Penggiringan di hari terakhir ini, masih diupayakan untuk mengarahkan ke arah gunung ayem agar bisa kembali masuk ke hutan rimba TNBBS dan menjauhi permukiman penduduk.
"Kawanan gajah ini belum mau menjauh itu kemungkinan besar karena tanaman padi masyarakat yang saat ini sudah mendekati masa panen, untuk indra penciuman gajah sendiri bisa sejauh tiga kilometer, sehingga dimungkinkan kawanan gajah ini mengincar tanaman padi masyarakat di sekitar Pekon Sukamarga dan Gunung Ratu," ungkapnya.
BACA JUGA:KPK periksa 8 Saksi OTT Rektor Non aktif Unila Karomani
+++++
Dalam proses penggiringan yang dilakukan, menurutnya, dilakukan dengan penuh kehati-hatian, termasuk masyarakat yang berada di sekitar jalur penggiringan telah diminta untuk tidak melakukan aktifitas terlebih dahulu di lahan garapan, hal ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat kawanan gajah tersebut cukup agresif.
"Melalui camat, Peratin, Babinsa dan Bhabinkamtibmas kami meminta masyarakat yang memiliki lahan garapan di TNBBS daerah Way Tuing, Peninjauan, Talang Rejo Ambu, Gunung Gede, Gunung Mas dan sekitarnya agar jangan ke kebun dulu demi kesuksesan penghalauan gajah liar, dan Alhamdulillah koordinasi berjalan dengan baik," pungkasnya.