JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - KSPI atau Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menekankan penolakannya pada kenaikan BBM yang di resmikan pemerintah Sabtu, 3 September 2022pada pukul sekitar 14.30 WIB
Harga BBM memang menaik cukup tinggi, harga bahan bakar Pertalite sebelumnya Rp. 7,650 per liter naik menjadi Rp. 10,000 per liter.
Harga solar pun ikut menaik dari Rp 5,150 menjadi Rp 6,800 perliter. Kemudian harga Pertamax juga naik dari Rp. 12,500 menjadi Rp. 14,500 per liter.
BACA JUGA:Pemerintah Naikkan Harga BBM Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Alasannya...
Presiden KSPI yang juga selaku Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebutkan ada beberapa faktor dan alasan mengapa dirinya menolak kenaikan BBM tersebut. Salah satunya, kenaikan BBM tersebut akan membuat anjloknya daya beli yang sekarang ini sudah turun 30 persen.
Dengan keputusan pemerintah menaikan harga BBM ini, maka daya beli diprediksikan akan turun lagi menjadi 50 persen.
+++++
"Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6,5-8 persen, sehingga harga bahwan kebutuhan pokok akan meroket," kata Said Iqbal Sabtu, September 2022.
Di sisi lain, upah buruh tidak naik dalam 3 tahun terakhir. Bahkan Menaker sudah mengumumkan pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021.
BACA JUGA:Hasil Kualifikasi MotoGP San Marino: Jack Miller Pimpin 4 Rider Ducati
Alasan kedua buruh menolak harga BBM naik karena dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Terkesan, menurut Said Iqbal, pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.
Aksi ini juga digelar serentak di 33 provinsi lainnya yang diorganisasi oleh Partai Buruh dan KSPI.
+++++
Wilayah lain yang akan berdemo antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Pekanbaru. Bengkulu, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak. Aksi juga akan dilakukan di Makassar, Gorontalo.
Selain itu juga ada Sulawesi Utara, serta dilakukan di Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, dan Jayapura.