JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sejumlah negara di dunia tengah megalami fenomena 'resesi seks'. Hal itu berdampak kepada menurunnya jumlah populasi penduduk d negara tersebut.
Sebagaimana diberitakan Hypebae, istilah 'resesi seks' sendiri mengacu pada semakin berkurangnya aktifitas seks yang dilakukan masyarakat.
Salah satu alasan terjadinya 'resesi seks' di sejumlah negara disebabkan banyak hal. Beberapa diantaranya maraknya aplikasi kencan dan ilusi.
Kubu lain menyalahkan kurangnya pasangan seks yang sesuai, pun pandangan seks adalah suatu hal negatif, menjadi penyebab resesi tersebut.
BACA JUGA:Kemnaker: Rumusan UMP 2023 Sama dengan Tahun 2022, Naik Gak?
Berikut sejumlah negara yang mengalami resesi seks:
1. China
China disebut-sebut mengalami masalah resesi seks. Tanda resesi seks ini tampak dari jumlah angka kelahiran di sana yang semakin turun.
Dalam penelitian berjudul 'The Challenges of the Low Birth Rate in China,' angka kelahiran di negara itu hanya mencapai 7,52 kelahiran per 1.000 orang pada 2021.
Angka itu menurun ketimbang 2020, di mana angka kelahiran di China mencapai 8,52 kelahiran per 1.000 orang.
Tak hanya itu, angka kelahiran pada 2021 dikatakan yang paling rendah terjadi di China sejak 1949.
2. Amerika Serikat
Editor senior The Atlantic, Kate Julian, merilis tulisan terkait resesi seks di Amerika Serikat pada 2018.
Dalam artikel itu, Julian mengungkapkan kekhawatiran atas kelompok remaja dan dewasa muda AS yang melakukan lebih sedikit seks.
Julian merujuk pada data Survei Perilaku Risiko Remaja, yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.