JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mendapat sindiran keras dari mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pratama.
Melalui kicauan di akun media sosial Twitter bernama @knpiharis, Kamis (11/8/2022), Haris Pratama menyindir Benny Mamoto yang sempat mengatakan tidak ada kejanggalan pada kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Ketum KNPI periode 2018-2021 itu mengatakan Benny Mamoto mengecek kembali apakah pernyataan Kapolres Jakarta Selatan saat itu, Kombes Pol. Budhi Herdi Susianto terkait kematian Brigadir Yosua adalah kebenaran atau kebohongan.
"Jangan asal bicara copy paste," sindir Haris Pratama.
BACA JUGA:Sampaikan Permintaan Maaf, Ferdy Sambo Siap Bertanggung Jawab dan Jalani Proses Hukum
Ditambahkan Haris, Benny seharusnya tahu ada kejanggalan dalam kasus tersebut, karena baru disampaikan ke publik tiga hari setelah kejadian. "Masa kematian seorang polisi baru diumumkan setelah tiga hari," ujarnya.
Haris juga mendesak Timsus Polri melakukan pemeriksaan terhadap Benny Mamoto, karena diduga turut terlibat dalam skenario kasus kematian Brigadir Yosua.
"Timsus Mabes Polri harus memeriksa pak Benny Mamoto. Cek rekening dan HP beliau," tegas Haris.
+++++
Sementara itu, politisi Partai Gerindra Desmond J Mahesa mendesak Irjen (Purn) Benny Mamoto untuk segera mundur dari jabatannya sebagai Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Pasalnya, menurut Desmond, sejauh ini Benny Mamoto terkesan tidak profesional dalam menjalankan tugasnya pada kasus kematian Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo.
“Kompolnas yang diwakili oleh Benny Mamoto, itu sudah tidak layak lagi ia di situ. Saya melihat Benny Mamoto harus malu lah," kata Desmond, Kamis (11/8/2022).
"Kalau menurut saya seorang mantan Jendral punya budaya malu, Benny Mamoto mundurlah dari Kompolnas,” sambungnya dikutip dari akun Instagram resmi @fraksipargerindra.
BACA JUGA:Kapolri Bubarkan Satgasus Merah Putih
Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menilai, sejauh ini pernyataan Benny Mamoto sebagai ketua harian Kompolnas di kasus kematian Brigadir J malah membuat citra Polri semakin buruk, karena terkesan ada yang disembunyikan.
“Karena itu, saya mengingatkan Benny Mamoto seharusnya tahu malu dan segera mundur dari Kompolnas,” tegas Desmond.
la mengungkapkan, Komisi III DPR setelah masa reses nanti akan segera memanggil mitra kerjanya, seperti Kapolri, Komnas HAM, LPSK termasuk Kompolnas.
+++++
Pemanggilan ini untuk melihat perkembangan kasus Brigadir Josua yang belum menemui titik terang serta bagaimana yang sebenarnya.
“Dan kami tetap mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan Timsus atas arahan Kapolri, agar penyelesaian kasus ini lebih transparan dan Polri tetap memiliki martabat di mata masyarakat," jelas Desmond.