JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham) menduga, pelaku penembakan Brigadir J bukanlah Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E).
Ketua Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, penetapan tersangka Bharada E dilakukan karena pengakuannya sendiri.
"Makanya begini dalam penyelidikan itu kalau kita dapat informasi belum lengkap, kita enggak bisa menyimpulkan final," kata Taufan saat dikonfirmasi, dikutip Minggu 7 Agustus 2022.
BACA JUGA:Kehadiran Pelosi ke Taiwan Perkeruh Keadaan, China Putus Kerja Sama dengan Amerika Serikat
Taufan mengungkapkan, berdasarkan keterangan Bharada E saat diperiksa pada Selasa, 26 Juli 2022, dia mengaku yang menembak Brigadir J.
"Bahkan hal itu dilakukan dua kali dalam jarak enam meter dan dua meter," ujarnya.
Kendati ada pengakuan secara resmi, Komnas HAM enggan menjadikan keterangaan Bharada E sebagai kesimpulan. Pihaknya masih mengumpulkan sejumlah barang bukti pendukung.
"Itu pengakuan dia tapi saya bilang enggak bisa kita sebagai penyelidik simpulkan itu," ucapnya.
"Sekarang penyidik menjadikan dia tersangka, tapi kan penyidik tetap mencari barang bukti pendukung lain yang semakin memastikan ya bawa ke pengadilan," sambungnya.
+++++
Menurut Taufan, penyidik Polri seharusnya dapat membuktikan kebenaran secara materiel bahwa Bharada E memang yang menembak Brigadir J.
Namun, dalam konfrensi pers pada penetapan tersangka Bharada E, Polri justru membuka kemungkinan akan menetapkan tersangka lain melalui pasal 55 dan pasal 56 KUHP.
"Maka saya katakan, bisa jadi dia melakukan itu sendirian, bisa jadi dia melakukan bersama orang lain, bisa jadi dia tidak melakukan sama sekali tapi ada orang lain yang melakukan," jelasnya.
BACA JUGA:10 Saksi Sudah Diperiksa Terkait Dugaan Pelanggaran Etik Irjen Ferdy Sambo
Bharada E resmi ditetapkan sebagai tersangka