Kegiatan Lapas di Samarinda ini Sukses Hilangkan Stigma Negatif di Masyarakat Terhadap Eks Warga Binaan

Sabtu 10-07-2021,10:00 WIB
Reporter : Reski Kurnia Ayuningsih
Editor : Guntara


Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kota Samarinda, bekali warga binaan dengan kegiatan positif

TRENDINGNEWS.ID - Seseorang yang telah bebas dari masa hukumannya tentu akan mendapat stigma sosial buruk di masyarakat.

Stigma sosial muncul karena perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma sosial, sehingga masyarakat mendeskreditkan (menjelekkan) dan mengabaikan seseorang terpidana ataupun mantan narapidana ketika keluar dari penjara.

Pasalnya, setiap orang yang berbuat kesalahan pasti memiliki niat untuk berubah. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) pun selalu berusaha mengubah karakter warga binaan, dan berusaha mencetak orang-orang produktif setiap harinya.

Berbagai kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada warga binaan bahwa kelak mereka bisa berguna di masyarakat dengan pelatihan yang sudah diberikan pihak Lapas.

BACA JUGA:Cihui.. Sertifikat Vaksinasi ada Versi Terbaru Nih, Selain Tersedia dalam Bahasa Inggris Juga Tambahan Fitur ini!

Selanjutnya, masyarakat bisa mendukung mereka dengan tidak memberikan stigma sosial negatif saat seorang warga binaan keluar dari Lapas.

Salah satu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kota Samarinda, tepatnya Lapas Kelas IIA Jalan Jenderal Sudirman, Rabu 07 Juli 2021 sore kami mengunjungi beberapa warga binaan.

Permainan bola voli terlihat di depan mata, para pria dewasa (warga binaan) yang ditahan terlihat produktif saat melakukan olahraga yang digemari banyak orang ini. Selain itu, ada pula warga binaan yang dilatih untuk menjahit.

Tentu dengan berbagai kegiatan positif, penyuluhan yang diberikan seperti pelatihan menjahit, pelajaran barbershop (potong rambut) dan lainnya akan membuat warga binaan jauh lebih aktif dan produktif.

BACA JUGA:Diusulkan Direvitalisasi, TWC Akan Sulap TMII dengan Konsep Indonesia Opera demi Presentasikan Keragaman Budaya

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Samarinda Moh Ilham Agung Setyawan berpendapat bahwa menurutnya, program pembinaan di Lapas ataupun Rutan itu bisa sukses ketika tiga unsur saling mendukung yaitu petugas, warga binaan itu sendiri dan lingkungan masyarakat.

“Makanya saya berharap kepada masyarakat di luar sana, jangan terlalu menstigma bahwa narapidana tidak akan bisa berbuat baik lagi,” ungkapnya.

Ilham berkomitmen dan berusaha membuat warga binaan bisa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Tujuannya agar mereka bisa hidup mandiri ketika dibebaskan.

“Minimal untuk dia dan keluarganya, terlebih lingkungan masyarakat sekitarnya. Jadi pesan saya sekali lagi jangan menstigma narapidana itu tidak bisa berbuat baik, manusia itu punya perasaan dan saya yakin semua orang ingin menjadi lebih baik lagi,” bebernya.

BACA JUGA:3 Tips Tampil Cantik dan Ganteng saat WFH di Masa PPKM Darurat, Cek di Sini Gaes!

Berdasarkan penjelasan Ilham, warga binaan selalu diberdayakan agar menjadi seseorang yang lebih produktif. Tidak hanya pelatihan saja yang diberikan, tetap berbagai macam kegiatan olahraga bisa dilakukan warga binaan di dalam Lapas.

“Kita berdayakan supaya mereka bisa hidup mandiri ketika bebas. Kita tidak membiarkan mereka begitu saja, tapi selalu memberikan pembenahan.

Namanya manusia itu pasti punya keinginan jadi lebih baik lagi, tinggal bagaimana kita menerima dan mendukung mereka ketika sudah dibebaskan,” pungkas Irfan.

 

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini