Sebaran Covid-19 di Lampung Masih Tinggi karena sering dipadati Warga Jawa pencari kerja ||
Gurbernur Lampung mengungkapkan daerahnya masih menjadi sentra penularan dengan pasien tanpa gejala. Untuk itu Arinal berharap pintu masuk perbatasan Lampung dapat dikontrol dengan ketat.
"Agar Lampung bisa terjaga karena banyak saudara dari pulau Jawa, melihat Lampung ini aman dan mencari pekerjaan di sini, akibatnya akan semakin banyak penularan dan pasien tanpa gejala.
Jadi kami minta agar pintu masuk bisa kami jaga, Bakauheuni harus dijaga," ujar Arinal dalam taklimat media virtual, Rabu 07 Juli 2021.
Warga Jawa dan provinsi Sumatra lain yang masuk ke Lampung tanpa sepengetahuan pemda setempat harus menjadi fokus utama. Karena kuota rumah sakit untuk ruang perawatan sudah hampir habis.
Hingga saat ini, anggaran Rp 138 miliar untuk penanganan Covid-19 baru terpakai Rp 14 miliar.
"Untuk menurunkan tingkat laju penularan dan meningkatkan kapasitas rumah sakit, meningkatkan kapasitas testing hingga menyiapkan RS darurat. Kami juga menyiapkan RS darurat di Wisma Haji dengan kapasitas 250 tempat tidur," kata Arinal.
+++++
Arinal menambahkan, Pemprov Lampung mengupayakan peningkatkan tracing menjadi 1 berbanding 15, dan mulai mendistribusikan alat medis dan oksigen ke puskesmas dan rumah sakit.
Selain itu, pihaknya juga aktif melakukan vaksinasi kepada masyarakat guna menurunkan tingkat risiko. Tercatat Provinsi Lampung masih kekurangan 12.503 dosis vaksin untuk warga.
Di tengah kelangkaan alat medis dan oksigen, Arinal mengingatkan dinas kesehatan daerah harus tetap menyediakan fasilitas kesehatan yang terbaik.
Sebab, selama ini masih banyak kabupaten yang mengirimkan pasiennya ke kabupaten yang lain. Hal itu menimbulkan kekhawatiran jika ada lonjakan kasus terutama bagi faskes yang tidak siap.