Gus Yahya Kembali Tolak Keputusan Syuriyah dan Ajak Islah Lewat Muktamar

Rabu 24-12-2025,17:15 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

BACA JUGA:TPA Cipeucang Ditutup, Menteri LH Ingatkan Ancaman Pidana untuk Wali Kota Tangsel

Dalam pandangannya, gesekan personal dan rasa tidak nyaman antar pimpinan semestinya tidak menjadi alasan untuk mengorbankan arah organisasi. Semua itu, kata dia, bisa disisihkan demi mengembalikan NU ke jalur yang benar.

“Islah yang saya maksudkan adalah ishlah untuk kembali pada tatanan, ruju’ ilal haq, kembali kepada apa yang benar. Adapun di luar itu, kesalahan-kesalahan pribadi, ketidaknyamanan emosional dan sebagainya satu sama lain, kata-kata yang kurang enak satu sama lain, mari kita saling memaafkan,” ujarnya.

Sebagai jalan keluar yang konkret, Gus Yahya kembali mengajak seluruh elemen NU untuk memusatkan perhatian pada Muktamar sebagai pemegang kedaulatan tertinggi organisasi. Di sanalah, menurutnya, semua perbedaan bisa diputuskan secara sah dan bermartabat.

“Mari kita kembali kepada persaudaraan di antara kita semua. Untuk selanjutnya bersama-sama kita menyiapkan muktamar bersama-sama, Muktamar bersama-sama. Kalau sudah muktamar bersama tidak ada lagi dispute, tidak akan ada lagi perbedaan. Karena sudah muktamar bersama-sama dan biarkan nanti muktamirin, para perwakilan yang mendapatkan mandat dari Pengurus Wilayah-Pengurus Wilayah NU, serta Pengurus Cabang-Pengurus Cabang NU seluruh Indonesia, dan Pengurus Cabang Istimewa NU seluruh dunia, mereka yang menjadi pemilik kedaulatan atas muktamar itu, kita serahkan semuanya kepada mereka untuk membuat keputusan,” katanya.

BACA JUGA:Polemik Pilkada via DPRD, Rektor Paramadina Tawarkan Jalan Tengah Tak Langsung Tapi Tak Orba

Ia menilai jalan tersebut bukan hanya terbaik, tetapi juga satu-satunya cara yang benar untuk menjaga keutuhan jam’iyyah secara menyeluruh.

“Ini adalah jalan yang terbaik dan juga jalan satu-satunya, jalan satu-satunya yang sungguh bermartabat dan konstitusional, sungguh menjamin keutuhan, baik keutuhan organisasi, persaudaraan di antara kita semua, maupun keutuhan tatanan, keutuhan keseluruhan konstruksi jam’iyyah yang kita miliki ini sehingga kita bisa melanjutkan langkah menuju masa depan yang lebih baik dalam suatu kebersamaan yang solid,” tuturnya.

Di penghujung pernyataannya, Gus Yahya mengingatkan agar dinamika di tingkat pusat tidak melumpuhkan kerja-kerja organisasi di daerah. Ia meminta seluruh pengurus NU, dari tingkat wilayah hingga ranting, tetap menjalankan tugas tanpa menunggu konflik mereda.

“Selanjutnya saya mengajak dan menginstruksikan kepada segenap jajaran pimpinan dan pengurus Nahdlatul Ulama di semua tingkatan, PWNU, PCNU, MWC NU sampai ranting-ranting untuk tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Jangan berhenti. Jangan menunggu sampai urusan orang-orang PBNU ini selesai. Jangan ada jeda,” tegasnya.

BACA JUGA:Ini Alasan Kenapa Pilkada Lewat DPRD yang Sudah Tutup Buku tak Lagi Relevan

Ia memastikan program-program NU tetap berjalan, termasuk kerja-kerja sosial dan kemanusiaan yang selama ini digerakkan. Menurutnya, kontribusi NU di berbagai daerah tidak boleh tersendat hanya karena polemik internal.

“Karena tugas kegiatan, pekerjaan-pekerjaan kita tidak pernah berhenti, tidak pernah jeda dari hari ke hari. Sebagaimana kita tahu selama ini juga kita terus berusaha supaya tidak ada tanggung jawab tugas yang sampai tercecer hanya gara-gara masalah ini,” ujarnya.

“Dalam kontribusi kita untuk menanggulangi dampak bencana di berbagai daerah, khususnya di Sumatera juga jalan terus sampai sekarang. Semakin berkembang kontribusi kita di sana. Berbagai program dari lembaga-lembaga juga terus kita jalankan tanpa ada yang tertunda,” lanjutnya.

Menutup pernyataan, Gus Yahya kembali menegaskan instruksinya agar seluruh jajaran NU tetap bergerak dan bekerja sambil bersama-sama mencari jalan keluar dari persoalan yang ada.

“Dan saya minta, saya instruksikan seluruh jajaran pimpinan dan pengurus NU di semua tingkatan untuk melakukan hal-hal yang sama. Jangan ada yang terhenti. Jangan ada jeda. Semua tugas kita laksanakan sebagaimana mestinya sambil tentu saja kita bersama-sama mengupayakan jalan keluar dari permasalahan yang saat ini kita hadapi. Terima kasih,” katanya.

Kategori :