Kronologi kasus ini berawal saat Erika Carlina melapor ke Polda Metro Jaya pada 24 Juli 2025, karena merasa mendapat ancaman yang melibatkan nama dirinya dan potensial bisa mengguncang kariernya.
Dalam laporan yang dibuat oleh Erika, dugaan pengancaman melalui grup fanbase dan media elektronik itu dianggap telah mencederai reputasi serta kehidupan personalnya.
DJ Panda, sebagai terlapor, kemudian dipanggil serta memenuhi panggilan penyidik untuk memberikan klarifikasi terkait tuduhan yang diarahkan kepadanya.
Namun akhirnya gelombang masalah itu beralih dari jalur pidana ke jalur damai setelah kedua pihak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikannya bersama.
BACA JUGA:Rocky Gerung Bongkar Beban Prabowo: Bencana, Ekonomi, dan Isu Fufufafa Tak Kunjung Hilang
Dengan pencabutan laporan ini, langkah hukum pidana secara formal atas dugaan kasus tersebut kini tidak dilanjutkan lebih jauh.
Polisi akan menuntaskan proses restorative justice untuk menyelesaikan perkara sesuai dengan kesepakatan antara Erika Carlina dan DJ Panda.
Keputusan kedua belah pihak untuk berdamai ini menjadi titik penting dalam menghadapi konflik yang telah memicu sorotan publik sejak pertengahan tahun 2025.
Publik pun kini menantikan hasil akhirnya dari proses restorative justice tersebut dan harapan agar semua pihak yang terlibat dapat melangkah maju secara damai.