Hashim berharap penutupan itu tidak berhenti di tengah jalan. Ia menyatakan akan membawa aspirasi masyarakat Sumatera Utara langsung ke Presiden.
“Saya yakin pemerintah nanti akan betul-betul perhatikan yang tadi aspirasi masyarakat Sumatera Utara akan hal pabrik Toba Pulp Lestari yang saya dengar sudah ditutup. Sudah ditutup sementara, mudah-mudahan semoga akan ditutup selama-lamanya. Jadi ini tentu saya akan sampaikan aspirasi masyarakat Sumatera Utara kepada Presiden,” ujar Hashim.
Lewat pernyataannya itu, Hashim mencoba menarik garis tegas. Di satu sisi ada tuduhan yang ia sebut fitnah. Di sisi lain, ada kepentingan besar yang terusik oleh kebijakan penegakan hukum lingkungan. Baginya, dua hal ini saling bertaut dan menjelaskan mengapa nama Presiden kembali diseret dalam isu sawit.