Golkar Masuk Babak Baru, Kader Muda Berlomba Cari Muka ke Bahlil

Selasa 23-12-2025,11:02 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Nada perubahan itu mulai terdengar keras dari ruang Rapimnas Partai Golkar. Ketua Umum Bahlil Lahadalia melontarkan pernyataan tegas yang langsung memantik reaksi. Pesannya sederhana tapi menusuk. Golkar hari ini dipimpin generasi baru, dan para senior diminta berhenti bertingkah seolah kursi ketua umum masih milik mereka.

Pernyataan itu mendapat sokongan penuh dari Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia sekaligus politisi muda Golkar, Arief Rosyid Hasan. Ia menilai apa yang disampaikan Bahlil bukan sekadar kalimat pembuka rapat, melainkan penanda dimulainya babak baru dalam tubuh partai berlambang pohon beringin.

Menurut Arief, pesan tersebut dikemas secara lugas tanpa bertele-tele. Ia melihat Bahlil sebagai figur yang paham betul ke mana arah partai hendak dibawa. Bagi Arief, sikap itu penting untuk memastikan Golkar tidak terus-menerus terjebak dalam bayang-bayang masa lalu.

“Pesan Ketum Bahlil Lahadalia di Rapimnas kemarin sangat terang benderang. Beliau menyampaikan bahwa hari ini Partai Golkar dipimpin oleh generasi baru. Beliau sangat tahu visinya akan dibawa ke mana partai ini,” ujar Arief Rosyid kepada wartawan, Selasa 23 Desember 2025.

BACA JUGA:FX Rudy Menepi dari Pucuk PDIP Jateng, Konsolidasi Partai Mulai Terasa

Arief menyoroti secara khusus imbauan Bahlil yang meminta para senior partai, termasuk mereka yang pernah menduduki kursi ketua umum atau memiliki pengaruh kuat, agar memberi ruang penuh kepada kepemimpinan saat ini. Ia menilai sudah saatnya garis batas itu ditegaskan agar partai bisa bergerak tanpa beban tarik-menarik kepentingan lama.

“Para senior yang mungkin dulu pernah punya jabatan sebagai Ketua Umum atau pihak manapun, berhentilah untuk mendikte, mau mengatur, atau mengarahkan. Itu stop sudah. Pesannya sangat eksplisit, masanya sudah habis, masanya sudah lewat,” tegas Arief.

Bagi Arief, ketegasan semacam itu justru memberi harapan baru bagi kader muda. Ia meyakini kepemimpinan Bahlil membuka peluang lahirnya Golkar yang lebih ramah bagi generasi muda, tanpa harus memutus tradisi, tetapi berani memperbarui cara pandang dan pola pengambilan keputusan.

Ia menambahkan, arah kepemimpinan Bahlil sejalan dengan aspirasi kader muda yang selama ini ingin dilibatkan secara nyata, bukan sekadar pelengkap struktur. Menurutnya, ruang strategis seharusnya diisi mereka yang punya integritas dan kapasitas intelektual, bukan semata karena kedekatan atau masa lalu.

BACA JUGA:Walhi Sumut Tunjuk Jejak Korporasi dan Kerusakan Hutan di Tapanuli

“Ini sejalan dengan harapan generasi muda di Partai Golkar. Beliau akan membuat kebijakan yang berpihak pada anak muda, melibatkan mereka yang punya integritas dan kapasitas intelektual untuk mengambil peran di ruang-ruang strategis,” imbuhnya.

Di ujung pernyataannya, Arief kembali menegaskan bahwa Golkar tengah berada dalam fase transformasi. Partai ini, kata dia, sedang berupaya menanamkan diri di hati generasi muda, tanpa kehilangan soliditas internal. Karena itu, ia meminta semua pihak menghormati kedaulatan kepemimpinan yang kini berada di tangan Bahlil Lahadalia.

“Sekali lagi, pesannya sangat jelas. Berhentilah mau mengatur-atur dan mendikte Ketum Bahlil Lahadalia,” pungkasnya.

Kategori :