Aksi kemarin baru permulaan, Bosqu. Target pemerintah selanjutnya adalah menata kawasan seluas 2.569 hektare di wilayah tersebut. Ini PR gede banget buat ngehapus jejak kerusakan yang udah terjadi bertahun-tahun.
Bayangin, kalau Tesso Nilo balik hijau lagi, Gajah Sumatera nggak perlu masuk kampung warga karena kelaparan, dan kita punya stok oksigen lebih banyak buat ngelawan polusi.
BACA JUGA:Ilmuwan Temukan Ragi Gendut sebagai Calon Pengganti Minyak Sawit, Janjinya Bisa Selamatkan Hutan
Kesimpulan: Saatnya Alam Bernapas
Tahun 2025 ini ditutup dengan kado manis buat lingkungan. Langkah tegas di Tesso Nilo ini bukti kalau ekonomi dan ekologi sebenernya bisa dicari titik tengahnya, asalkan ada kemauan politik dan kesadaran masyarakat.
Yuk, kita kawal terus proses glow up-nya Tesso Nilo. Semoga pohon Kulim yang ditanam kemarin tumbuh subur dan jadi saksi kembalinya kejayaan hutan Sumatera!