Sekolah Libur Bukan Alasan Puasa Gizi, Makan Bergizi Gratis Tetap Jalan Enam Hari

Senin 22-12-2025,09:34 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Libur sekolah ternyata tidak otomatis berarti libur makan bergizi. Badan Gizi Nasional memastikan program makan bergizi gratis tetap jalan meski kalender pendidikan sedang jeda semester. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu bakal terus dibagikan enam hari dalam sepekan, sama seperti hari sekolah biasa.

Di balik keputusan ini, pemerintah membaca satu risiko yang tak bisa dianggap sepele. Saat anak-anak tidak sekolah, pola makan di rumah justru lebih sulit dipantau. Di situlah celah kekurangan gizi bisa muncul diam-diam. Karena itu, layanan makan bergizi gratis diputuskan tetap berlanjut selama masa libur.

Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional Khairul Hidayati menjelaskan konsistensi menjadi kunci utama program ini. Liburan, menurut dia, tidak boleh berubah menjadi periode rawan bagi tumbuh kembang anak maupun kesehatan ibu. “Kami ingin memastikan bahwa masa liburan bukan periode berisiko bagi tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu, tapi tetap menjadi fase yang aman karena dukungan gizi tetap berjalan,” kata Hidayati seperti dikutip dari laman resmi BGN pada Senin, 22 Desember 2025.

Bukan hanya siswa yang tetap diperhitungkan. Selama sekolah libur, jatah makan bergizi gratis juga terus disalurkan kepada kelompok rentan yang terdiri atas ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia balita atau yang dikenal sebagai kelompok 3B. Kebijakan ini mengacu pada Pedoman Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG Selama Libur Sekolah yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala BGN Nomor 52.1 Tahun 2025.

BACA JUGA:Bukan Cuma Tahan Haus, Unta Punya Cara Licin Makan Kaktus Berduri Tanpa Tumbang

Dalam pedoman tersebut, BGN menegaskan bahwa pelayanan bagi kelompok 3B tidak boleh terputus. Mereka dianggap membutuhkan asupan gizi yang rutin dan terukur, sehingga tidak bisa mengikuti ritme libur sekolah. Distribusi makan bergizi gratis untuk kelompok ini tetap berlangsung dari Senin sampai Sabtu tanpa penyesuaian jadwal.

Hidayati menekankan kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita merupakan penerima manfaat yang paling membutuhkan perhatian berkelanjutan. “Karena itu, meskipun sekolah libur, distribusi MBG untuk kelompok 3B tetap berjalan enam hari sepekan. Ini merupakan amanat pedoman resmi dan wujud komitmen negara menjaga gizi sejak dini,” tuturnya.

Sementara untuk siswa, BGN sebelumnya membuka sejumlah opsi distribusi selama libur sekolah. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang mengatakan keputusan penyaluran diserahkan kepada masing-masing sekolah. Pemerintah, kata dia, tidak ingin memaksakan skema tunggal. “Kalau sekolah tidak mau terima, kami tidak memaksa,” ujar Nanik saat dihubungi pada Kamis 18 Desember 2025.

Namun satu hal ditegaskan Nanik. Program prioritas Presiden Prabowo ini pada prinsipnya tidak mengenal libur. Jika siswa memilih tidak datang ke sekolah selama masa liburan, satuan pelayanan pemenuhan gizi tetap akan beroperasi. Produksi makanan dialihkan untuk melayani ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. “Jadi tidak ada libur,” katanya.

BACA JUGA:Pengamat Nilai Bahlil Lagi Kirim Sinyal Keras, Golkar Ingin Tampil Paling Setia ke Prabowo

Untuk siswa yang tetap ingin menerima manfaat selama libur, BGN menyiapkan mekanisme paket. Dalam skema ini, jatah makan bergizi untuk enam hari disalurkan dua kali dalam sepekan. Menu yang diterima berupa gabungan makanan siap santap dan bahan pangan dalam kemasan seperti roti, telur, susu, dan buah.

Opsi lain juga disiapkan bagi siswa yang ingin tetap menerima makanan segar setiap hari. Namun syaratnya jelas. Mereka harus bersedia datang ke sekolah setiap hari untuk mengambil paket makan bergizi gratis tersebut.

Dengan skema ini, libur sekolah tidak lagi berarti berhenti makan bergizi. Negara tetap hadir di dapur anak-anak, bahkan ketika bel sekolah tidak lagi berbunyi.

Kategori :