Jadi, mulai 2026 nanti, era "bancakan" hasil bumi tanpa kontribusi maksimal resmi berakhir. Kebijakan ini adalah sinyal kuat bahwa negara ingin berdaulat penuh atas kekayaan alamnya.
Buat para pengusaha, mungkin ini saatnya sedikit "berbagi" rezeki. Dan buat kita masyarakat awam, mari kita kawal terus duit Rp 20 triliun itu. Jangan sampai bea keluarnya sudah ditarik, tapi manfaatnya nggak sampai ke kita. Setuju?