POSTINGNEWS.ID — Game horror psikologis berjudul Horses menjadi sorotan setelah ditolak oleh dua platform distribusi game terbesar dunia, Steam dan Epic Games Store.
Penolakan ganda ini tergolong langka, mengingat Steam dikenal cukup terbuka terhadap berbagai genre dan konten game.
Horses merupakan game horror psikologis yang menempatkan pemain sebagai pengelola peternakan selama dua minggu.
Namun konsep yang ditawarkan jauh dari konvensional. Pemain merawat “kuda” yang sejatinya adalah manusia dengan topeng kuda.
BACA JUGA:Bendera Putih Berkibar di Aceh, Mendagri Tito Minta Maaf dan Janji Negara Tak Tinggal Diam
Dalam peringatan resminya, Horses mengandung kekerasan fisik dan psikologis, mutilasi, darah, perbudakan, penyiksaan, pelecehan, hingga bunuh diri.
Konten tersebut dinilai berpotensi menimbulkan trauma dan fobia bagi sebagian pemain.
Cuplikan trailer yang dirilis pun telah menimbulkan rasa tidak nyaman bagi banyak penonton.
Meski ditolak Steam dan Epic Games Store, developer Horses berhasil merilis game ini di GOG dan ITCH.IO.
BACA JUGA:Amin Ak: Manufaktur Masih Jadi Andalan, Tapi Napasnya Pendek Dihimpit Impor Murah
Kedua platform tersebut dikenal lebih terbuka terhadap game indie dengan tema ekstrem.
Developer menyebut game ini dapat diselesaikan dalam waktu sekitar tiga hingga empat jam.
Penolakan ini memicu diskusi luas soal batas kebebasan kreatif di platform distribusi digital.
Sebagian pihak menilai langkah Steam dan Epic sebagai perlindungan pengguna.
Namun ada pula yang menilai keputusan tersebut sebagai bentuk sensor berlebihan.