Para ahli menilai keterlibatan lansia dalam esports bisa memberikan dampak positif, mulai dari menjaga kesehatan kognitif hingga meningkatkan kualitas hidup.
Turnamen seperti ini juga membuka mata banyak pihak bahwa:
esports bukan sekadar hiburan,
tapi juga bisa menjadi sarana edukasi, terapi, dan interaksi sosial.
Kisah Hisako Sakai pun menjadi simbol bahwa semangat belajar dan berkompetisi tidak pernah mengenal kata terlambat.
BACA JUGA:Menang Telak tapi Tetap Tersingkir, Timnas U-22 Indonesia Gagal ke Semifinal SEA Games 2025!
Inspirasi dari Arena Tekken
Di usia 92 tahun, Hisako Sakai bukan hanya membawa pulang trofi, tapi juga harapan dan inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa selama ada kemauan, usia bukanlah penghalang untuk menaklukkan tantangan — bahkan di dunia esports yang dikenal kompetitif dan cepat.
Bagi generasi muda yang sering mengeluh kalah refleks atau malas latihan, mungkin ini saatnya bercermin. Karena nenek 92 tahun saja bisa jadi juara Tekken 8.