POSTINGNEWS.ID --- Menunda buang air besar (BAB) karena alasan sibuk, malas ke toilet, atau tidak nyaman dengan fasilitas umum masih sering dianggap sepele.
Padahal, kebiasaan ini bisa memicu berbagai dampak buruk bagi kesehatan pencernaan jika dilakukan berulang dalam jangka panjang.
Secara alami, tubuh memiliki refleks gastrokolik yang memberi sinyal ketika usus besar sudah penuh dan perlu dikosongkan.
Jika sinyal ini terus diabaikan, kerja sistem pencernaan dapat terganggu dan memicu masalah kesehatan yang lebih serius.
BACA JUGA:PSSI Akui Kegagalan Timnas U-22 di SEA Games 2025, Sindir Pergantian Pelatih?
Salah satu dampak paling umum dari kebiasaan menahan BAB adalah sembelit.
Saat tinja tertahan terlalu lama di usus besar, air di dalamnya akan terus diserap tubuh sehingga teksturnya menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
Kondisi ini membuat proses BAB terasa menyakitkan dan tidak nyaman.
Dalam beberapa kasus, sembelit kronis juga bisa menyebabkan perut kembung, rasa penuh berlebihan, hingga penurunan nafsu makan.
BACA JUGA:Data Terbaru BNPB, Korban Bencana Sumatera Lewati Seribu Jiwa dan Ratusan Belum Ditemukan
Tidak hanya itu, menahan BAB terlalu sering juga berisiko menyebabkan wasir atau ambeien.
Tekanan berlebih saat mengejan akibat tinja yang keras dapat membuat pembuluh darah di sekitar anus membengkak.
Jika dibiarkan, wasir bisa menimbulkan nyeri, gatal, bahkan perdarahan saat BAB.
Kebiasaan ini juga berpotensi memicu luka kecil di anus atau fisura ani yang membuat proses buang air besar semakin menyakitkan.
BACA JUGA:Diskon Sampai 70 Persen! Transmart Full Day Sale Minggu Ini Serbu Elektronik, Jangan Kelewat!