Jika desakan MLB ini diabaikan oleh elit Jakarta, maka Forum Kiai NU Jawa siap mengambil langkah konsolidasi kultural yang ekstrem.
"Jika MLB tidak digelar, mereka siap membentuk PBNU tandingan sebagai konsolidasi NU kultural," bunyi ultimatum tersebut.
Jika ini terjadi, sejarah kelam dualisme kepemimpinan di tubuh NU bisa saja terulang kembali.
Kesimpulan: Bola panas kini berada di tangan PBNU. Apakah elit organisasi akan merendahkan hati untuk islah (damai) dan menggelar MLB, atau justru membiarkan organisasi terbesar ini terbelah? Warga Nahdliyin di seluruh Indonesia kini menanti dengan cemas.