Satpam Curi Besi Radioaktif di Cikande Tangerang, Tapi Malah Lapor Polisi Demi Kibuli Penyidik

Jumat 12-12-2025,17:15 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : Andika Prasetya

TANGERANG, PostingNews.id — Kasus pencurian besi yang terkontaminasi cesium-137 di gudang PT PMT, Serang, akhirnya menemukan ujungnya. Polisi mengungkap bahwa dua satpam perusahaan sendiri berada di balik hilangnya material berbahaya itu. Bahkan, satu dari mereka sempat mencoba mengelabui petugas dengan membuat laporan palsu ke Polsek Cikande.

Kapolsek Cikande AKP Tatang menceritakan bahwa awal mula kasus ini justru muncul dari laporan yang diajukan pelaku. Laporan itu tampak biasa, namun ada detail-detail kecil yang menimbulkan tanda tanya. Setelah rangkaian pemeriksaan, barulah polisi menemukan bahwa pelapor bukan korban, melainkan bagian dari komplotan pencuri.

“Awalnya pelaku ini justru melaporkan adanya pencurian. Namun, setelah kita lakukan penyelidikan, ternyata yang bersangkutan juga ikut terlibat dalam aksi pencurian tersebut,” kata Tatang kepada wartawan, Kamis 11 Desember 2025.

Dari sinilah satu per satu peran para pelaku teridentifikasi. Tersangka SH dan SM, dua satpam yang bertugas di lokasi penyimpanan sementara, ditengarai memiliki akses penuh terhadap gudang. SM disebut sebagai otak yang mengatur semuanya. Ia mengajak pegawai lain berinisial RO untuk ikut mengangkut besi terkontaminasi tanpa izin perusahaan.

BACA JUGA:Israel–Iran Makin Panas, Satu Ledakan Lagi Bisa Pecah Perang

“Aktor intelektualnya adalah seorang satpam. Dialah yang mengajak dan menginisiasi aksi pencurian, termasuk mengajak operator korkrip untuk ikut terlibat,” ujarnya.

Jejak besi curian itu kemudian membawa polisi ke sebuah lapak rongsokan di Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang. Penadah berhasil diamankan. Untuk memastikan tidak ada paparan radiasi yang menyebar, tim Gegana Polda Banten langsung diterjunkan ke lokasi. Pemeriksaan dilakukan menyeluruh, termasuk proses dekontaminasi area rongsokan.

Langkah ini tak bisa ditunda, mengingat cesium-137 adalah material yang sangat berbahaya jika tersebar ke lingkungan terbuka. Potensi paparan tidak hanya mengancam pekerja, tetapi juga warga sekitar.

Deputi Gakkum KLH Irjen Rizal Irawan menyampaikan bahwa seluruh material radioaktif yang sempat dibawa para pelaku kini sudah berhasil diamankan. Ia memastikan tidak ada satu pun yang sempat keluar dari area penyimpanan resmi.

BACA JUGA:Sedih, Prabowo Datangi Takengon Aceh, Pengungsi Diminta Bertahan di Tengah Luka

“Barang yang dicuri terdiri dari berbagai jenis dengan total sekitar 200 kilogram. Semuanya sudah dikembalikan ke interim storage PT PMT. Alhamdulillah barang tersebut belum sempat beredar keluar area dan masih utuh,” kata Irjen Rizal.

Rizal menjelaskan gudang PT PMT hanyalah fasilitas penyimpanan sementara. Pemerintah telah menyiapkan rencana pembangunan gudang permanen yang lebih aman. Prosesnya tidak sederhana karena harus melalui kajian teknis yang ketat guna menjamin keselamatan jangka panjang.

BRIN dan Bapeten saat ini menyeleksi lokasi yang benar-benar memenuhi standar keamanan, mulai dari kawasan bebas gempa hingga area yang tidak rawan banjir. Pemerintah menargetkan fasilitas permanen itu bisa memperkecil risiko paparan radiasi sekaligus memastikan pengelolaan limbah radioaktif berjalan lebih aman di masa mendatang.

Kategori :