Anak Sekolah Jadi Korban Tabrak Mobil MBG, Gibran Minta Maaf Program Besarnya Selalu Muncul Masalah

Kamis 11-12-2025,18:30 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akhirnya buka suara soal insiden mobil pengangkut Makanan Bergizi Gratis yang nyelonong menabrak guru dan puluhan siswa SDN Kalibaru 01, Jakarta Utara, Kamis 11 Desember. Aksi mobil itu tentu bukan bagian dari kurikulum baru, tetapi begitulah kenyataan yang harus ia jelaskan ke publik.

“Atas nama pemerintah, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan menyayangkan kejadian ini,” ujar Gibran dalam keterangan resminya. Suara resminya terdengar rapi, meski publik sudah lebih dulu gaduh mempertanyakan bagaimana program yang katanya disiapkan matang bisa oleng sampai menimbulkan korban anak-anak.

Ia menegaskan para siswa dan guru tidak hanya butuh perban dan infus. “Saya mendorong penanganan medis yang maksimal bagi para korban, serta pendampingan dan trauma healing bagi para siswa dan guru SDN Kalibaru 01,” kata Gibran. 

Gibran siang tadi menjenguk korban di RSUD Koja. Kunjungannya disambut kamera, petugas, dan tentu saja keluarga korban yang masih berusaha memahami bagaimana mobil distribusi makanan bisa tiba-tiba berubah profesi menjadi kendaraan penabrak.

BACA JUGA:DPR Mau 'Dibuang' dari Pemilihan Kapolri? Nasir Djamil Teriak: Suara Rakyat Dikemanain, Bos?

Di sisi lain, sopir mobil MBG sudah memberi pengakuan kepada aparat. Sementara itu, Gibran meminta semua proses hukum digelar tanpa tirai. Ia ingin publik melihat semuanya terang saja, tidak pakai remang. Eks Wali Kota Solo itu menegaskan perlu ada evaluasi besar dari lembaga pengelola program.

“Saya juga telah meminta agar segera dilakukan pengusutan tuntas, penegakan hukum, dan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Tidak boleh terulang,” sambungnya. 

BPBD mencatat total 22 korban dalam insiden yang terjadi di Cilincing itu. Sebanyak 21 korban adalah siswa SDN Kalibaru 01, sementara seorang guru mengalami luka berat. Data rumah sakit menunjukkan 14 siswa dirawat di RSUD Cilincing dan tujuh siswa serta satu guru dirawat di RSUD Koja.

Hingga Kamis pukul 15.30, BPBD menyebut sudah ada 11 korban yang diperbolehkan pulang dari RSUD Cilincing. Tiga lainnya masih dirawat inap di rumah sakit tersebut, sementara delapan korban di RSUD Koja juga harus menjalani perawatan.

BACA JUGA:Belum Rampung Dibangun, IKN Sudah Kebanjiran Aktivitas Ilegal

Program Makanan Bergizi Gratis memang dirancang untuk menyehatkan anak sekolah, bukan menambah daftar cedera. Karena itu publik menunggu apakah evaluasi yang dijanjikan benar-benar akan membenahi sistem atau hanya menambal suara bising setelah kejadian. Untuk sementara, permintaan maaf Wapres sudah disampaikan, tapi pekerjaan rumahnya tampak jauh lebih panjang dari satu keterangan resmi.

Kategori :