POSTINGNEWS.ID — Kebakaran besar melanda Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12). Total 76 orang menjadi korban, dengan 54 selamat dan 22 meninggal dunia. Data ini disampaikan BPBD DKI Jakarta melalui pembaruan resmi.
BPBD melaporkan update korban pada pukul 19.10 WIB. Insiden ini menjadi salah satu kebakaran paling mematikan di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir dan memicu perhatian serius pemerintah daerah.
“Kebakaran terjadi pada hari Selasa (9/12) pukul 12.43 WIB… dengan jumlah total sebanyak 76 korban… 54 korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan 22 korban meninggal dunia,” tulis BPBD.
Dari 22 korban meninggal, 15 merupakan perempuan dan 7 laki-laki. Seluruhnya telah dievakuasi ke RS Polri untuk proses identifikasi lanjutan sebelum diserahkan kepada keluarga masing-masing.
BACA JUGA:Gelombang Patah Hati di Pasar Kerja, 1,8 Juta Orang Pilih Menyerah
Kebakaran pertama kali dilaporkan pukul 12.43 WIB. Tim damkar langsung memulai operasi pemadaman pada 12.50 WIB mengingat cepatnya api menjalar ke area lain di lantai bawah gedung.
Sebanyak 29 unit damkar, petugas BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, hingga aparat kepolisian dan TNI dikerahkan. Gelar kekuatan diperlukan karena struktur gedung menyulitkan akses evakuasi.
Dugaan awal menyebut kebakaran dipicu malfungsi baterai drone di lantai 1. Ledakan kecil diduga terjadi sebelum api menyebar, menghanguskan beberapa ruangan tempat penyimpanan perangkat.
“Dugaan sementara penyebab terjadi kebakaran adalah malfungsi baterai drone… Estimasi kerugian mencapai ±Rp 2.000.000.000,” tulis BPBD. Angka itu bisa bertambah melihat kondisi bangunan yang rusak berat.
BACA JUGA:Profil Zulfa Mustofa, Pj Ketum PBNU yang Jejaknya Mulai dari Ansor Tanjung Priok
Tragedi ini menimbulkan pertanyaan soal standar penyimpanan baterai lithium kapasitas besar. Pemerintah DKI disebut menyiapkan evaluasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di fasilitas teknologi lainnya.
Investigasi lanjutan kini menunggu hasil laboratorium forensik. Publik menanti kepastian apakah ada unsur kelalaian yang memperparah dampak kebakaran yang menelan puluhan korban jiwa ini.*