Pecah Telor Sejak 1945! Kemenag Gelar Natal Bersama Pertama dalam Sejarah RI, Menag: 'Kita Tak Boleh Ada Sekat'

Senin 08-12-2025,08:00 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID --- Sebuah sejarah baru dalam perjalanan toleransi beragama di Indonesia akhirnya tercipta. Untuk pertama kalinya sejak Republik Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menyelenggarakan Perayaan Natal Bersama secara resmi di lingkungan kementerian.

Pengumuman mengejutkan sekaligus membahagiakan ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, di hadapan ribuan jemaat yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam acara perayaan Natal Tiberias 2025, Minggu (7/12) kemarin.

Langkah ini dinilai sebagai bukti nyata bahwa Kemenag adalah "Rumah Semua Agama". Berikut 3 poin penting dari momen bersejarah tersebut:

BACA JUGA:Natal Paling Estetik di Jakarta Selatan! ASHTA District 8 Hadirkan 'Noel Lumiere', Padukan Instalasi Seni & Pasar Natal Mewah

1. Gebrakan Pertama Sejak Merdeka

Dalam sambutannya yang disambut riuh tepuk tangan, Nasaruddin Umar menegaskan komitmennya untuk meruntuhkan tembok pemisah antarumat beragama.

"Kementerian Agama, Bapak Ibu sekalian, besok ini, insyaallah kita pun juga akan melaksanakan Natal bersama. Pertama semenjak Republik Indonesia merdeka, di Kementerian Agama Republik Indonesia ini, ada Kementerian Agama merayakan Natal bersama," ujar Nasaruddin dengan lantang.

Keputusan ini menjadi simbol kuat bahwa negara hadir untuk merayakan sukacita seluruh umatnya tanpa terkecuali.

BACA JUGA:Natal Mewah di Tepi Danau Toba! Marianna Resort Samosir Hadirkan 'Salju' & Pesta Kembang Api, Cek Paket Menginapnya!

2. Filosofi "Lukisan Indah"

Menag Nasaruddin memberikan analogi yang menyentuh hati mengenai keberagaman Indonesia. Ia mengibaratkan bangsa ini seperti sebuah lukisan. Nilai sebuah lukisan bukan ditentukan oleh bingkainya (jabatan/status), melainkan oleh keindahan warna-warni di dalamnya (kerukunan warga).

"Kita tidak boleh ada sekat-sekat, teman-teman. Jangan karena perbedaan agama atau aliran membuat kita itu berbeda... Sebuah lukisan yang indah, tidak ada artinya bingkainya emas kalau lukisannya tidak indah," pesannya.

BACA JUGA:Menag Nasaruddin Ingin Kemenag Bikin Sejarah Lewat Natal Bersama

3. Sukacita di GBK: Ribuan Jemaat Membludak

Pengumuman bersejarah itu disampaikan di tengah atmosfer Natal Tiberias yang megah. Sejak Minggu sore, kawasan Senayan sudah "memerah" oleh lautan jemaat.

Antusiasme begitu tinggi hingga stadion kebanggaan Indonesia itu tak mampu menampung semua orang.

Full House: Tribun dan lapangan penuh sesak.

Layar Raksasa: Jemaat yang tidak tertampung di dalam tetap mengikuti ibadah dengan khidmat melalui layar besar di area luar stadion.

Kategori :