JAKARTA, PostingNews.id — Gelombang belanja Black Friday kembali bikin jagat gawai gonjang-ganjing. Tahun ini giliran iPhone 17 yang jadi rebutan sampai-sampai waktu tunggu pengiriman di berbagai negara melonjak seperti antrean minyak goreng tempo hari. JPMorgan mencatat lead time atau durasi dari pesan sampai barang mendarat di tangan pembeli naik jauh dibanding seri iPhone tahun lalu.
Laporan bank itu bilang model iPhone 17 versi base kini butuh enam hari untuk tiba, padahal biasanya empat hari sudah sampai. Kenaikan yang mepet dua hari ini meluas selama Black Friday dan menandai antusiasme konsumen yang makin tidak sabaran tiap kali Apple mengeluarkan kotak putih generasi terbaru.
Untuk varian iPhone 17 Air, pembeli harus menambah dua hari lagi dari minggu sebelumnya. Situasinya mirip iPhone 17 Pro yang juga mendadak jadi barang rebutan sehingga waktu pengiriman ikut molor. Tekanan ini membuat rantai pasokan Apple kembali panas dingin menjelang musim liburan akhir tahun.
Sementara itu, varian top-of-the-line 17 Pro Max justru paling kalem. Peningkatannya cuma satu hari, seakan menunjukkan bahwa meski harganya bikin dompet meringis, produksinya justru lebih stabil daripada saudara-saudaranya yang lebih populer.
BACA JUGA:Sawit Jadi Biang Kerok Tambahan, Banjir Sumatera Tidak Cuma Urusan Cuaca
Sejumlah sumber industri memperkirakan Apple akan menutup tahun dengan kenaikan penjualan hingga 10 persen. Kalau angka ini benar, Apple bakal menguasai sekitar 19,4 persen pangsa pasar smartphone global, posisi yang membuat mereka nyaman sebagai raja gawai premium.
Analis membaca kesuksesan iPhone 17 base sebagai efek domino dari turunnya harga beberapa fitur yang dulu cuma nangkring di seri Pro. Konsumen kini dapat layar LTPO, kecerahan lebih tinggi, dan harga yang tidak meloncat jauh dari generasi sebelumnya. Faktor itu yang membuat pembelian massal makin menggila.
Black Friday biasanya jadi panggung perang diskon, tapi kali ini justru menunjukkan bahwa minat pada iPhone 17 tetap deras meski tanpa potongan harga yang bikin geger. Loyalitas pengguna Apple serta ekosistem yang mengikat kuat disebut menjadi mesin utama yang mendorong permintaan.
Naiknya lead time menandakan rantai suplai Apple kembali diuji setelah tiga kuartal relatif mulus. Permintaan yang tiba-tiba meledak membuat distribusi global tersendat sedikit, terutama di wilayah yang permintaannya memang gila-gilaan seperti Amerika Utara dan Eropa.
BACA JUGA:Pemerintah Mulai Korek Izin Tambang di Sumatra setelah Banjir Meluas, Bahlil Bidik 23 IUP
Para pengamat percaya tren melambung ini bisa terus berlanjut sepanjang musim liburan. Kalau suplai tidak sigap menyesuaikan, pembeli berisiko menunggu lebih lama. Namun, Apple diyakini tengah gas pol untuk meningkatkan produksi agar permintaan hingga awal tahun depan tetap terlayani.
Dengan permintaan stabil, fitur yang kini lebih merata antarvarian, dan respons pasar yang tidak menunjukkan tanda berhenti, iPhone 17 berpotensi menjadi seri paling laris sejak era iPhone 12. Black Friday tahun ini menjadi sinyal kuat bahwa siklus iPhone masih berada di puncaknya.