POSTINGNEWS.ID --- Pemprov DKI Jakarta memastikan bahwa anggaran untuk program pangan bersubsidi tidak akan dikurangi meskipun berbagai tekanan fiskal tengah terjadi.
Keputusan ini menjadi kabar melegakan bagi jutaan warga yang selama ini mengandalkan bantuan pangan murah sebagai penopang kebutuhan pokok sehari-hari.
Konsistensi Pemprov DKI dalam menjaga keberlanjutan subsidi pangan menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga menengah ke bawah di ibu kota.
BACA JUGA:Banjir Sumatera Disebut Anomali, DPR: Hujan Sebulan Tumpah dalam Sehari
Program pangan bersubsidi telah berjalan selama bertahun-tahun dan menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung daya beli masyarakat berpendapatan rendah.
Subsidi ini mencakup berbagai bahan pokok seperti beras, daging, telur, hingga kebutuhan nutrisi lainnya yang harganya jauh lebih murah dibanding harga pasaran.
Pemprov DKI menegaskan bahwa program tersebut bukan sekadar bantuan sementara, namun bagian dari kebijakan strategis untuk mencegah peningkatan angka kerawanan pangan di wilayah Jakarta.
Langkah ini juga dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan sosial ekonomi agar tidak terjadi disparitas kebutuhan dasar antara kelompok masyarakat.
BACA JUGA:Benarkah Kelapa Sawit Perusak Hutan? Begini Fakta Lengkapnya
Dalam beberapa pernyataan resmi, pemerintah provinsi menyatakan bahwa tidak ada rencana pemangkasan anggaran meski beberapa alokasi belanja daerah harus dievaluasi.
Hal ini menjadi sinyal tegas bahwa sektor pangan bersubsidi dianggap sangat vital dan memiliki dampak sosial langsung yang luas terhadap masyarakat.
Pemprov DKI juga menekankan bahwa lebih dari satu juta warga telah merasakan manfaat nyata dari program ini setiap tahunnya dengan distribusi yang semakin tertata.
Dengan mempertahankan program tersebut, pemerintah berusaha memastikan bahwa masyarakat yang paling rentan tetap mendapatkan akses terhadap kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Pemerintah provinsi juga bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari distribusi pangan, penyedia logistik, hingga agen penyalur di lapangan untuk memastikan program berjalan efisien.