POSTINGNEWS.ID --- Siapa di sini yang sering minta tolong ChatGPT atau Gemini buat bikin artikel atau ide konten, tapi hasilnya malah kaku, ngalor-ngidul, dan nggak sesuai ekspektasi?
Jangan buru-buru menyalahkan AI-nya "bodoh", Sobat Digital. Besar kemungkinan, cara kamu memerintah (prompting) yang kurang pas. AI itu ibarat asisten magang yang super pintar tapi polos; dia butuh instruksi yang sangat spesifik.
Dalam acara "Beyond Creativity with Everyday AI" di Jakarta pekan lalu, Ilham Indrawan (MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia) membocorkan rumus jitu agar AI bisa bekerja maksimal. Rumusnya cuma 4 kata: Persona + Context + Task + Format.
Yuk, kita bedah satu per satu biar prompt kamu makin sakti!
BACA JUGA:Kabar Gembira Buat Guru! OpenAI Rilis 'ChatGPT for Teachers', Lebih Aman & Gratis untuk Sekolah!
1. Persona (Kenalan Dulu, Dong!)
Kesalahan pemula adalah langsung menyuruh tanpa memperkenalkan diri. Ingat, AI itu nggak kenal siapa kamu. Ilham menyarankan agar kita "berkenalan" dulu. Beritahu AI siapa kamu atau peran apa yang harus dimainkan oleh si AI.
Salah: "Buatkan ide bisnis."
Benar: "Saya Ilham, seorang karyawan Samsung yang hobi tanaman hias..." atau "Bertindaklah sebagai ahli SEO profesional..."
"Persona itu adalah kitanya. Jadi kalau kita lagi mau bikin prompt, kasih tahu dulu Gemini, kan Gemini nggak kenal kita," ungkap Ilham.
2. Context (Kasih Latar Belakang)
Setelah kenalan, jelaskan situasinya. Jangan biarkan AI menebak-nebak. Berikan detail kondisi yang sedang kamu hadapi.
Contoh: "Saya sedang menyukai terrarium (tanaman dalam kaca) dan ingin mengubah hobi ini menjadi bisnis sampingan yang menguntungkan di Jakarta."
BACA JUGA:Rame di Medsos, Begini ara Mengedit Foto Ala Anime Studio Ghibli di ChatGPT
3. Task (Perintah yang Jelas)
Ini inti dari prompt. Apa yang kamu mau AI lakukan?
Contoh: "Buatkan strategi pitching ke supplier tanaman agar saya bisa mendapatkan harga modal yang murah." atau "Buatkan 5 ide konten TikTok untuk mempromosikan bisnis ini."