JAKARTA, PostingNews.id — Presiden Prabowo tampaknya sedang menata dunia olahraga seperti menata lemari baru di rumah baru seluas kebun—harus muat semua, dari asrama sampai mimpi olimpiade. Dalam rapat di Istana, Erick Thohir muncul membawa kabar kalau Prabowo sudah menyiapkan lahan 300 hektare untuk sebuah pusat olahraga nasional yang konon akan jadi markas besar atlet Indonesia, meski alamat lengkapnya masih dirahasiakan seperti lokasi tambang harta karun.
“Ada fasilitas asrama, lalu ada sarana latihan dan semua kesehatan yang terbaik. Presiden ingin memastikan atlet kita mendapatkan fasilitas terbaik,” kata Erick usai bertemu Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa 25 November 2025.
Bayangannya, kawasan itu bakal punya akademi olahraga, asrama, lapangan latihan, pusat kesehatan, dan semua hal yang biasanya hanya kita lihat di dokumenter atlet luar negeri. Anak usia 12 tahun pun bisa sekolah sambil latihan, bukan cuma latihan sambil disuruh kuat mental, kata Erick lagi.
“Para atlet muda yang usia 12 tahun jangan putus sekolah, tetapi dia diimbangkan dengan edukasi tapi sembari berlatih sampai dengan jenjang-jenjang karir berikutnya ataupun tingkat prestasi berikutnya,” ujarnya.
BACA JUGA:ICW Temukan 28 Yayasan MBG Terhubung ke Parpol, Program Gizi Rakyat Jadi Ladang Basah Politik
Erick juga bilang Prabowo ingin kesejahteraan atlet naik kelas. Beasiswa LPDP diminta betul-betul turun ke atlet, bukan cuma jadi wacana foto di spanduk. Selain itu, pintu karier baru dijanjikan bakal terbuka bagi atlet berprestasi—dari sektor publik, pelayanan masyarakat, sampai hal-hal yang menunggu dirinci kemudian.
Bonus pun sedang ditinjau ulang, terutama untuk SEA Games, Asian Games, sampai Olimpiade. Namun angka pasti belum bisa dibocorkan, soalnya Erick masih harus rapat dengan Kemenkeu. Katanya ini harus disusun pelan-pelan biar tidak jebol APBN.
“Ini angkanya belum boleh karena saya mesti konsultasi dulu dengan Kemenkeu karena ini kan kita mesti bikin rencana besar daripada anggaran negara,” ujar Erick.
Prabowo juga sepakat dengan Erick soal payung hukum baru untuk fokus pada 21 cabang olahraga yang diarahkan khusus menuju Olimpiade. SEA Games dan Asian Games nanti dianggap sebagai batu loncatan menuju pentas tertinggi.
BACA JUGA:Polri Kalah Gesit Sama Damkar, DPR Bilang Ini Alarm Bahaya
“Kami benar-benar harus efisien, tepat sasaran, sehingga pengiriman atlet nanti tidak coba-coba lagi tapi benar-benar semua ada targetnya untuk cabor-cabor yang mengirimkan atlet,” kata Erick.
Dari semua rencana besar ini, intinya negara tampaknya sedang mencoba berubah dari penonton menjadi pemain. Tinggal kita lihat nanti—300 hektare itu akan jadi pusat olahraga modern atau malah cuma jadi viral di peta tanpa bangunan.