Kiai Sepuh Turun Tangan, Manuver Pemakzulan Gus Yahya Ditahan Dulu

Senin 24-11-2025,11:40 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Di kantor PBNU lantai atas yang biasanya cuma ramai urusan administratif, Minggu, 23 November 2025, malam suasananya mirip pos ronda pas lagi bahas masalah kampung: tegang, tapi penuh tekad. Puluhan kiai sepuh duduk melingkar, dan hasil akhirnya bikin heboh satu NU. Mereka kompak bilang bahwa Gonjang-ganjing Syuriyah yang minta Gus Yahya turun dari kursi Ketua Umum, untuk sekarang tak berlaku dulu.

“Kepengurusan PBNU harus selesai sampai satu periode yang muktamarnya kurang lebih satu tahun lagi. Semuanya, tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri, semua sepakat begitu. Semua gembleng 100 persen ini,” kata Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori, yang terlihat seperti orang paling lega di ruangan itu.

Para kiai sepuh juga menyarankan keluarga besar NU ngumpul lebih besar lagi, biar masalah internal ini nggak terus jadi santapan publik. “Jadi bagaimana ini kita sudah menjadi konsumsi publik ada masalah. Tapi ini semua sepakat,” ujarnya.

Mereka juga meminta seluruh jajaran PBNU, dari petinggi sampai yang baru masuk struktur, untuk tarik napas panjang dan tafakur. Pokoknya, merenung dulu sebelum ribut lagi.

BACA JUGA:Gus Yahya Nyalakan Alarm, Kumpulkan Kiai Sepuh di Lirboyo buat Redam Badai PBNU

Ahmad makin menegaskan bahwa nada pemakzulan itu tidak ada dalam kamus pertemuan mereka. “Kalau ada pergantian, itu majelis yang paling tinggi dan terhormat adalah Muktamar Nahdlatul Ulama. Dan itu diatur di dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan peraturan perkumpulan,” ucap dia.

Surat Syuriyah yang Dahauluan Viral

Masalah ini awalnya meledak gara-gara risalah rapat harian Syuriyah PBNU bocor ke publik. Surat itu, yang mulai viral sejak Jumat, menyebut bahwa Gus Yahya harus mundur dari jabatan Ketua Umum. Tiga alasan besar disebutkan dalam risalah itu.

Pertama, soal munculnya narasumber yang dituding terkait jaringan Zionisme Internasional dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional NU. Rapat menilai itu menyalahi nilai Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah.

BACA JUGA:PDIP Klaim Sedang Bangun Peradaban Politik di Riau, Bukan Sekadar Cari Kekuasaan

Kedua, karena narasumber itu hadir di tengah isu genosida Gaza, kondisi itu dianggap melanggar aturan pemberhentian fungsionaris dalam Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025.

Ketiga, rapat menyoroti dugaan tata kelola keuangan di PBNU yang dianggap melanggar aturan AD/ART dan berpotensi membahayakan badan hukum NU.

Setelah ketiga poin itu dibahas, rapat Syuriyah menyerahkannya pada Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam. Mereka lalu memutuskan bahwa KH Yahya Cholil Staquf harus mundur dalam waktu tiga hari setelah menerima putusan itu. Kalau tidak, Syuriyah bakal memberhentikannya.

Surat tersebut ditandatangani Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, bikin suasana makin panas seperti kabel listrik meledak di tiang jalan.

BACA JUGA:Ahmad Ali Minta PSI Lahirkan Jokowi-Jokowi Muda, Katanya Tak Perlu Darah Biru buat Jadi Presiden

Tapi malam itu, di kantor PBNU, puluhan kiai sepuh tampaknya ingin mematikan api sebelum kebakaran merembet ke mana-mana. Setidaknya untuk sementara, Gus Yahya boleh tidur sedikit lebih tenang meski badai belum tentu berhenti di sini.

Kategori :