Komdigi saat ini juga sedang menyelesaikan tahapan konsultasi publik terkait pemanfaatan frekuensi tersebut.
Pemerintah bahkan tengah merancang bentuk insentif bagi operator pemenang lelang.
Insentif tersebut direncanakan agar harga tidak terlalu tinggi, namun penyelenggara tetap memenuhi kewajiban pembangunan jaringan sesuai komitmen.
Sinyal pembukaan lelang itu pertama kali disampaikan Menkomdigi Meutya Hafid.
"Mudah-mudahan untuk kejar akhir tahun ini, kita juga akan melakukan lelang dari 2,6 GHz untuk pembangunan 5G," ungkap Meutya di acara FEKDI x IFSE 2025 yang diselenggarakan di Jakarta Pusat, dikutip pada hari Minggu, 23 November 2025.
Ia optimististis prosesnya dapat tuntas pada tahun depan, sehingga pembangunan bisa langsung dimulai.
"Kalau lancar, (lelang frekuensi 2,6 GHz) tahun depan selesai dan pembangunannya juga sudah mulai dirasakan tahun depan," lanjutnya.