JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kementerian Komunikasi dan Digital kini memulai langkah baru untuk mempercepat penyediaan internet cepat dengan harga ramah kantong di seluruh Indonesia.
Pemerintah menilai percepatan jaringan 5G menjadi kunci agar akses digital bisa dinikmati lebih luas dan merata di berbagai wilayah.
Meski teknologi 5G sudah diperkenalkan sejak 2021, cakupan layanan ini masih terbatas dan belum mencapai 10%.
Untuk itu, Komdigi menargetkan pembukaan lelang frekuensi 2,6 GHz dilakukan dalam waktu dekat.
BACA JUGA:HP Canggih Tapi Gak Pakai NFC? Rugi Bandar! Cek 5 Fungsi Ajaib Ini Biar Hidup Makin Sat-Set!
Direktur Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Digital Komdigi, Denny Setiawan menyatakan persiapannya terus dimaksimalkan agar proses dapat segera berjalan.
"Kemudian persiapan sedapat mungkin tahun ini. mudah-mudahan awal tahun depan bisa rilis lah," ungkap Denny.
Lelang frekuensi ini diharapkan mampu membuka ruang ekspansi kapasitas jaringan.
Koneksi 5G membutuhkan pasokan bandwidth minimal 100 MHz agar dapat berfungsi maksimal.
Saat ini operator belum memiliki pita frekuensi khusus untuk 5G, sehingga masih harus berbagi dengan layanan 4G.
Kondisi tersebut membuat perluasan layanan berjalan lebih lambat, meski minat masyarakat terus meningkat.
Frekuensi 2,6 GHz dinilai ideal karena termasuk mid-band yang memiliki kapasitas besar dengan ketersediaan bandwidth mencapai 190 MHz.
Selain itu, model Time Division Duplex (TDD) yang digunakan frekuensi ini memiliki ekosistem perangkat yang luas.
BACA JUGA:Gaji Numpang Lewat? Awas 5 'Bocor Halus' Ini Bikin Dompet Kering Kerontang Tanpa Sadar!