Isu MBG Jadi Biang Kerok Melejitnya Harga Pangan, Amran Nyengir: Tenang, Stok Surplus

Sabtu 22-11-2025,20:47 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Di tengah banyak obrolan bahwa program Makan Bergizi Gratis bikin harga ayam dan telur lari bebas tak terkendali, Menteri Pertanian Amran Sulaiman muncul membawa kabar yang jauh lebih tenang. Ia memastikan stok pangan pokok sebenarnya baik-baik saja, bahkan surplus, sehingga tudingan bahwa MBG penyebab gejolak harga dianggapnya tidak berdasar.

Beberapa hari terakhir, cerita soal harga telur dan ayam yang naik di sejumlah daerah beredar luas. Banyak yang langsung mengaitkannya dengan besarnya penyerapan pasokan untuk kebutuhan MBG. Amran menampik anggapan itu dan menyebut pergerakan harga hanyalah fluktuasi musiman yang akan kembali normal.

“Kenaikan harga telur yang sempat terjadi bersifat sementara dan berpotensi segera terkoreksi, apalagi harga DOC telah turun dari Rp14.000 menjadi Rp11.500. Pemerintah juga sedang mengkaji pengaturan HPP jagung, HAP jagung pakan, serta HAP telur ayam ras agar seluruh ekosistem usaha terlindungi, baik petani, peternak, maupun konsumen,” ujar Amran dalam sebuah keterangan yang dikutip, Sabtu, 22 November 2025.

Ia juga sudah meminta Satgas Pangan Polri untuk menindak para pelaku usaha nakal, khususnya di 177 kabupaten dan kota yang masih menjual telur di atas harga acuan.

BACA JUGA:Gus Yahya Diujung Tanduk, Rapat PBNU Malah Ditinggal Pengurus Wilayah

Bangun Pabrik Pakan dan DOC untuk Peternak Rakyat

Pemerintah menyiapkan langkah lebih besar untuk memastikan pasokan protein hewani tetap aman, terutama karena ayam dan telur menjadi tulang punggung MBG. Salah satu jurusnya adalah membangun pabrik pakan dan DOC langsung di wilayah sentra produksi.

“Kami ingin membangun pabrik pakan dan DOC di hulu, agar harga pakan dan vaksin nanti stabil bagi peternak rakyat di seluruh Indonesia. Rencananya, akan dibangun 12 pabrik pakan pada tahap pertama ditambah 18 pabrik di tahap kedua, dengan anggaran Rp20 triliun untuk melayani 3,7 juta peternak rakyat,” jelas Amran.

Harapannya, cara ini akan menurunkan biaya produksi sekaligus membuat rantai pasok lebih kuat.

BACA JUGA:Nadiem Ngaku Tak Ikut Campur Soal Google Cloud, Katanya Semua Urusan Anak Buah

Badan Gizi Nasional tidak tinggal diam. Mereka bergerak bersama berbagai kementerian untuk menjamin ketersediaan bahan baku MBG. Salah satu dukungannya datang melalui kerja sama dengan Kementerian ATR/BPN yang membuka lahan khusus produksi pangan.

“Pemerintah menetapkan lahan seluas 500 ribu hektare untuk pemenuhan bahan baku MBG. Rinciannya, 200 ribu hektare untuk peternakan di Pulau Jawa, kemudian sisanya 300 ribu hektare untuk di luar Pulau Jawa. Jadi, jangan sampai terjadi gejolak harga di masyarakat. Untuk itu, kita semua bersatu-padu bagaimana membantu MBG dalam menyiapkan bahan baku,” ujar Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang.

Kolaborasi bahkan merambah sektor swasta. Danantara menyiapkan pendanaan Rp20 triliun untuk membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi yang ditargetkan mulai berjalan pada Januari 2026.

Kenaikan permintaan menjelang Natal, Tahun Baru, Ramadan, dan Idulfitri bukan hal baru. Untuk itu, Tim Koordinasi Program MBG yang berisi 13 kementerian dan lembaga sudah membentuk lima kelompok kerja yang mengurus pasokan pangan secara khusus.

BACA JUGA:PSI Deklarasi Mode Kompetitif, Ahmad Ali: Yang Coba-coba Halangi, Kita Habisi

Kategori :