“Tahun 2024 saja penempatan kita sudah mencapai 297 ribu. Tahun ini sudah 230 ribu dan terus berjalan,” jelasnya.
Pemerintah juga tengah mengintegrasikan kurikulum bahasa dan skill ke dalam SMK serta sekolah vokasi untuk memperkuat kesiapan calon pekerja.
“Bahasa Inggris masih kita perkuat. Untuk negara tertentu seperti Jerman tentu harus bahasa Jerman,” kata Mukhtaruddin.
Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pemerintah kini bergerak secara sistematis melalui kementerian baru yang khusus menangani pekerja migran.
“Dulu hanya badan, sekarang sudah kementerian terpisah. Ini menunjukkan keseriusan negara,” tandasnya.*