POSTINGNEWS.ID - Polisi mengungkapkan bahwa terdapat dua bom aktif dalam peristiwa ledakan di masjid SMA 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat (7/11).
Insiden tersebut kini memasuki tahap penyelidikan mendalam oleh Brimob Polda Metro Jaya.
Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, menjelaskan bahwa timnya menemukan dua titik ledakan berbeda di lokasi kejadian, masing-masing di dalam masjid dan taman baca sekolah.
BACA JUGA:Video AI Rugikan Mahfud MD Dilaporkan ke Polisi
"Dari hasil olah TKP, kami mendapati dua kawah ledak di area dalam masjid, berarti kemungkinan ada dua bom yang diledakkan," ujarnya saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11).
Henik mengatakan, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti berupa serpihan plastik, paku, seng, electric mesh, baterai, hingga papan sirkuit elektronik yang diduga bagian dari pemicu bom.
"Kami temukan electric mash yang berfungsi sebagai inisiator. Kemudian ada papan PCB dan switch rocker dan ada empat baterai AAA dengan daya 1,5 volt," jelasnya.
BACA JUGA:Tak Gentar Jadi Tersangka, Roy Suryo: Bukti yang Saya Pegang Tak Terbantahkan
Menurut hasil laboratorium forensik, pelaku menggunakan bahan kimia potasium chlorate dalam kedua bom tersebut, yang biasa dipakai sebagai komponen utama bahan peledak rakitan.
Henik menjelaskan, meski remote control tidak ditemukan di lokasi, pola ledakan menunjukkan bom diaktifkan menggunakan sistem jarak jauh.
"Remote tidak ditemukan dalam masjid. Casingnya jerigen plastik. Disimpulkan bahwa rangkaian bom aktif dengan remote," tuturnya.
BACA JUGA:Surya Paloh Angkat Topi untuk Keluarga Cendana Atas Gelar Pahlawan Soeharto
Polisi masih menelusuri asal bahan peledak serta kemungkinan pelaku memiliki rekan lain dalam merakit bom tersebut.
Hingga kini, aparat gabungan masih mengumpulkan bukti tambahan dan memeriksa saksi-saksi untuk memastikan motif di balik aksi yang mengguncang lingkungan sekolah itu.*