POSTINGNEWS.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi ini mencapai 5,20 persen pada kuartal III/2025.
Angka tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,04 persen secara year on year.
Plt Kepala BPS Jawa Barat, Darwis Sitorus, mengatakan pertumbuhan positif ini tak lepas dari dukungan kebijakan pemerintah daerah serta meningkatnya mobilitas masyarakat sepanjang Januari–September 2025.
BACA JUGA:Gen Z di Persimpangan Moral: Pintar, Melek Digital, tapi Tergoda Judol
Faktor lain adalah kenaikan produksi padi dan realisasi investasi yang tinggi.
“Mobilitas masyarakat, produksi padi yang meningkat, dan capaian investasi PMA serta PMDN telah mendorong sektor konstruksi dan komponen PMTB,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).
Sektor-sektor tersebut menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
BACA JUGA:Survei KedaiKOPI: 80 Persen Publik Anggap Soeharto Pantas Jadi Pahlawan
Data BPS juga menunjukkan kontribusi Jawa Barat terhadap pertumbuhan nasional mencapai 12,73 persen.
Artinya, provinsi ini menjadi salah satu motor utama ekonomi Indonesia, terutama di sektor industri manufaktur dan investasi.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut ada lima kebijakan strategis yang menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:INDEF: Tren Thrifting Tumbuh karena Gengsi Barang Branded
Salah satunya pembangunan infrastruktur transportasi yang mempermudah lalu lintas orang dan barang.
“Kami membangun 666 kilometer jalan yang dibiayai dari pajak kendaraan. Melalui mobilitas masyarakat, maka bisa mendorong tumbuhnya perekonomian,” kata Dedi. Kebijakan tersebut dinilai memperlancar distribusi dan menekan biaya logistik.