Melihat fenomena ini, Zyahwa dan tim menilai pemerintah tak bisa hanya mengandalkan kebijakan pemblokiran situs. Ia menyarankan perlunya pendekatan sosial dan kultural yang lebih dalam, mulai dari edukasi finansial di kampus hingga literasi etika digital di sekolah.
Judi online, bagi tim ini, bukan sekadar perkara hukum atau moralitas, melainkan cermin tentang cara generasi muda bernegosiasi dengan tekanan zaman. Sebuah refleksi getir dari bangsa yang semakin pintar secara digital, tetapi kian rapuh menghadapi realita ekonomi dan sosial di layar mereka sendiri.