Di sisi lain, Israel menilai tuduhan genosida itu tidak berdasar dan menuduh Ankara melakukan intervensi politik.
“Turki mencoba memanfaatkan isu kemanusiaan untuk pencitraan di dunia internasional,” tulis media Israel.
BACA JUGA:1 Abad Ahmadiyah Indonesia, Rayakan dengan MTQ dan Pameran Terjemahan Alquran 100 Bahasa
Konflik Gaza sendiri masih belum menunjukkan tanda-tanda perdamaian permanen.
Sejak gencatan senjata rapuh diberlakukan 10 Oktober lalu, serangan udara dan baku tembak sporadis masih terjadi di berbagai wilayah.
Rencana perdamaian regional yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump disebut masih jauh dari keberhasilan.
Langkah Turki justru memperumit diplomasi antara negara-negara kawasan dan Barat.
Banyak pihak menilai keputusan ini bisa berdampak besar terhadap hubungan diplomatik dan ekonomi antara Turki dan Israel yang selama ini penuh dinamika sejak 2010.*