BACA JUGA:Manchester City Tinggal Selangkah Lagi Jadi Juara EPL, Pep Guardiola: Saya Menuntut Kemenangan!
Menuju Laga ke-1000: City vs Liverpool
Rekor ajaib itu datang di momen yang spesial: Guardiola bakal menjalani pertandingan ke-1000 dalam kariernya saat Manchester City bentrok lawan Liverpool akhir pekan ini.
Bisa dibilang, laga ini bukan sekadar soal tiga poin — tapi simbol perjalanan panjang seorang Pep Guardiola yang sudah membentuk tiga dinasti berbeda di Eropa.
Kalau City menang, itu akan jadi kemenangan ke-716 Pep dan makin memperkuat statusnya sebagai pelatih paling sukses di era modern.
BACA JUGA:Tidak Rela Pergi, Pep Guardiola Siap Bertarung Pertahankan Pemain Ini
Filosofi Pep: Lebih dari Sekadar Sepak Bola
Pep bukan cuma pelatih yang fokus menang, tapi juga arsitek sepak bola modern.
Dia bukan cuma mencetak pemain bintang, tapi juga mengubah cara mereka berpikir di lapangan.
Mulai dari Messi yang ditempatkan sebagai false nine,
hingga John Stones yang tiba-tiba bisa main kayak gelandang,
semuanya adalah hasil dari eksperimen brilian Pep yang sering bikin lawan kebingungan.
“Bagi saya, sepak bola itu seni. Saat semuanya bergerak dalam ritme yang sama, itulah keindahan sejati,” katanya dalam satu wawancara lama.
Dan mungkin, itulah yang bikin Pep beda dari yang lain.
Dia gak cuma ngejar trofi, tapi juga ngejar kesempurnaan dalam permainan.
BACA JUGA:Pep Guardiola Bantah Manchester City Telah Melanggar Aturan Keuangan: 'Kami Nggak Akan Nyerah!'
Pep Guardiola, Arsitek Era Modern
Seribu pertandingan, lebih dari 700 kemenangan, dan puluhan trofi.
Pep Guardiola udah bukan cuma pelatih, tapi ikon revolusi sepak bola modern.