POSTINGNEWS.ID -Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra Ahmad Muzani akhirnya buka suara soal manuver Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang ingin bergabung dengan partai besutan Prabowo Subianto.
Namun, Muzani menegaskan hingga kini belum ada pembahasan resmi di internal Gerindra.
“Belum. Saya belum ketemu presiden sejak ada berita ini,” katanya di Gedung DPR RI, Selasa (4/11/2025).
BACA JUGA: Suara Pemilih Tak Boleh Mubazir, Perindo Desak Threshold DPR Jadi 1 Persen
Ia memastikan partai berlambang kepala garuda itu tetap terbuka untuk siapa pun yang memenuhi syarat. “Partai Gerindra itu partai terbuka,” ujarnya.
Meski begitu, Muzani tidak menjawab langsung apakah Budi Arie akan diterima. Ia hanya menambahkan, semua akan dipertimbangkan sesuai mekanisme partai.
Sebelumnya, dalam Kongres III Projo, Budi Arie secara terbuka meminta restu relawan Jokowi untuk merapat ke Gerindra.
BACA JUGA:Kebanyakan Nonton Bokep, Pemuda Coba Perkosa Perempuan Saat Salat Zuhur di Masjid
“Mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya,” kata Budi.
Ia bahkan menegaskan, “Enggak usah ditanya lagi partainya apa.” Isyarat itu jelas mengarah ke Gerindra, partai yang kini memimpin pemerintahan.
Lucunya, Budi Arie dulu adalah “pasukan” Jokowi yang dua kali berhadapan dengan Prabowo. Kini, arus politik membawa mantan menteri ini berbalik arah.
BACA JUGA:Airlangga Di tanya Soal Ekonomi: Antara Senyum Misterius dan Angka 5 Persen
Setelah dicopot dari jabatan Menteri Koperasi, langkah Budi Arie tampak diarahkan untuk kembali ke lingkar kekuasaan.
Mungkin karena politik memang seperti parkir paralel — kadang harus mundur dulu, baru bisa maju lagi.
Namun, Gerindra tampak berhati-hati. Diamnya partai ini bisa berarti dua hal: menunggu waktu, atau menilai dulu seberapa “berguna” Budi Arie di putaran baru politik nasional.*