Banding Ditolak FIFA! Malaysia Kena Denda Rp7,3 Miliar Akibat Skandal Naturalisasi 7 Pemain Spanyol

Selasa 04-11-2025,18:00 WIB
Reporter : M. Rafa Nugraha
Editor : T. Sucipto

Temuan tersebut langsung memicu langkah cepat dari FIFA.

BACA JUGA:UPDATE Ranking FIFA Timnas Indonesia Terbaru, Naik Drastis Usai Hantam Brunei!

Hukuman Berat dari FIFA

Tak main-main, FIFA menjatuhkan sanksi finansial dan disipliner besar kepada FAM dan para pemain yang terlibat.

Federasi Sepakbola Malaysia didenda sebesar 350 ribu Swiss Franc atau sekitar Rp7,3 miliar.

Sementara itu, ketujuh pemain asing tersebut masing-masing dikenai larangan bermain di seluruh kegiatan sepak bola profesional selama 12 bulan, mulai 26 September 2025.

Mereka juga diwajibkan membayar denda individu sebesar 2.000 Swiss Franc atau sekitar Rp41 juta per pemain.

Langkah ini disebut sebagai bentuk penegakan integritas kompetisi oleh FIFA, mengingat naturalisasi ilegal bisa merusak keadilan dalam sepak bola internasional.

BACA JUGA:Indonesia Naik Peringkat FIFA, Erick Thohir Kandidat Terkuat Cawapres Prabowo

FAM Klaim Tak Bersalah

Meski sudah dijatuhi hukuman berat, FAM tetap bersikeras bahwa mereka tak melanggar aturan.

Federasi Malaysia menegaskan bahwa semua proses naturalisasi telah dilakukan sesuai prosedur resmi, dan dokumen para pemain juga telah diverifikasi sesuai standar FIFA.

Karena itu, FAM pun mengajukan banding resmi pada pekan lalu dengan harapan bisa meringankan atau bahkan membatalkan keputusan FIFA.

Namun hasilnya pahit.

Pada Jumat (31/10/2025), FIFA mengumumkan bahwa semua argumen FAM ditolak dan keputusan awal tetap berlaku.

“FAM dan pemain telah diberitahukan soal keputusan ini hari ini. Mereka memiliki waktu 10 hari untuk menanggapi dan maksimal 21 hari untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS),” tulis FIFA dalam pernyataan resminya.

BACA JUGA:Setelah Dicek Tim dari FIFA, Ini Kekurangan Stadion Manahan Solo

Jalan Terakhir: CAS

Kini, satu-satunya harapan FAM untuk lepas dari sanksi berat tersebut hanyalah dengan mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS) di Swiss.

Kategori :