Gibran Mau Pesantren Cetak Santri Ahli AI, Katanya Akhlak Perlu Teman Teknologi

Senin 03-11-2025,11:11 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tampak bersemangat ketika berbicara di depan para santri dan kader Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah di Pondok Pesantren As Shodiqiyah, Semarang, pada Ahad, 2 November 2025. Di hadapan para pemuda nahdliyin itu, Gibran menyampaikan gagasan yang terdengar seperti “santri masa depan” versi pemerintah.

Menurut Gibran, Indonesia ke depan butuh generasi santri yang tidak hanya kuat akhlaknya dan fasih mengaji, tetapi juga melek teknologi tinggi. “Anak-anak muda Ansor akhlaknya pasti baik, ngajinya baik, tapi harus diimbangi dengan ilmu-ilmu yang bisa menjawab tantangan zaman. Kami ingin mencetak santri-santri ahli blockchain, artificial intelligence, robotik, dan biotek,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Wakil Presiden, Senin, 3 November 2025.

Pidato Gibran ini seolah menjadi sinyal bahwa pesantren kini tidak cukup hanya menghasilkan kiai dan ustaz, tapi juga harus bisa menelurkan insinyur data, ahli robotik, atau bahkan pengembang AI berbasis nilai-nilai keislaman. Ia ingin, kata lain, agar santri tak hanya fasih membaca kitab kuning, tapi juga bahasa Python.

Dalam kesempatan itu, Gibran juga menitip pesan yang tak kalah serius. Ia meminta GP Ansor Jawa Tengah ikut mengawal program-program unggulan pemerintah seperti makan bergizi gratis (MBG), cek kesehatan gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, hingga berbagai bentuk bantuan sosial. “Mohon dikawal program-program seperti MBG, Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, bantuan sosial, pastikan terdistribusi baik dan tepat sasaran,” kata Gibran.

BACA JUGA:Budi Arie Akui Mau Gabung ke Gerindra, Dasco: Kami Pertimbangkan

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menegaskan, pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian dalam menjalankan visi pembangunan nasional. Ia menilai organisasi seperti GP Ansor memiliki peran penting sebagai mitra pemerintah yang bisa menjangkau masyarakat secara langsung. “Pemerintah butuh anak muda yang semangat kemajuan. Di sini peran GP Ansor sudah terbukti sebagai organisasi anak muda yang memegang teguh nilai keislaman dan kebangsaan,” katanya.

Gibran menutup pidatonya dengan janji bahwa pemerintah akan terus membuka ruang kolaborasi bagi organisasi kepemudaan dan keagamaan agar bisa mempercepat pencapaian target pembangunan nasional. “Selamat kepada seluruh PW GP Ansor Jateng Periode 2025–2029. Selamat bertugas, semoga selalu membawa semangat dan energi baru dalam pengabdian bagi organisasi, umat, dan negeri,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menyambut visi itu dengan nada optimistis. Ia memastikan Ansor akan terus menyiapkan kader muda yang tangguh, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. “Ruang lingkup kader Ansor, selain konsentrasi soal keagamaan dan kaderisasi, diarahkan pada soal bagaimana seluruh kader memiliki inovasi, SDM-nya maju dan menjadi katalisator pembangunan anak muda di daerahnya masing-masing,” ujar Addin.

Addin juga menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor agar kiprah Ansor tidak berhenti di forum-forum pengajian, tetapi juga berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah. “Harus menjadi kader produktif penggerak kelompok usaha gotong royong dengan semua pihak, Dandim, Polsek, Kelurahan, Gubernur dan semua mitra sesuai dengan semangat undang-undang kita,” kata dia.

BACA JUGA:Megawati: Saya Tak Punya HP, Takut Diintelin Orang Berniat Buruk

Kongres Ansor Jawa Tengah kali ini menetapkan Muchammad Shidqon Prabowo sebagai ketua baru untuk periode 2025–2029, hasil dari Konferensi Wilayah yang digelar pasca-Kongres XVI GP Ansor tahun lalu. Acara pengukuhan turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, dan Ketua PW NU Jateng Abdul Ghafar Rozin.

Pesan Gibran hari itu sederhana tapi punya nada satir halus: zaman sudah berubah, dan santri zaman now tidak bisa hanya berbekal sorban dan kitab, tapi juga harus siap bersaing di dunia yang dikuasai algoritma dan kecerdasan buatan.

Kategori :